Bupati Sambas buka TMMD di daerah perbatasan

16 September 2021 15:04 WIB
Bupati Sambas buka TMMD di daerah perbatasan
Bupati Sambas membuka TMMD di Temajuk, Paloh, Sambas, Kalimantan Barat. (ANTARA/Imbran)
Bupati Sambas, Kalimantan Barat Satono membuka secara resmi TMMD Imbangan ke-112 Kodim 1208 Sambas 2021 di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia yakni di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh.

“Saya harap melalui TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ini, TNI bersama masyarakat bisa bersama-sama membangun wilayah perbatasan. Kepada masyarakat Temajuk, saya sampaikan bahwa TMMD adalah kegiatan gotong-royong, jadi dikerjakan bersama-sama,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa dalam TMMD tersebut, beberapa kegiatan pembangunan dilakukan seperti jembatan di Dusun Mauludin, pos jaga dan renovasi toilet Masjid Al Ikhlas di Dusun Sempadan.

Baca juga: Bupati Sambas sambut baik komitmen pemerintah bangun perbatasan

Dalam kesempatan itu, Bupati Satono menjelaskan, TMMD merupakan kegiatan pembangunan yang dikerjakan secara gotong-royong. Oleh karenanya dia meminta masyarakat setempat yang akan menikmati hasil dari pembangunan tersebut harus berpartisipasi.

“Dalam momentum ini harus dimanfaatkan, bagaimana kita menumbuhkan nilai gotong-royong. Apalagi, dalam Alquran juga sudah disebutkan, tolong- menolong lah kamu dalam hak kebajikan dan takwa,” kata dia.

Bupati Satono mengatakan berdasarkan laporan dari Komandan Kodim 1208 Sambas, Letkol Infanteri Setyo Budiono, dalam kegiatan TMMD tersebut, akan dibangun jembatan sepanjang 133 meter. Dia meminta peran aktif masyarakat agar TMMD bisa terlaksana dengan sukses.

“Laporan dari Pak Dandim akan dibangun jembatan sepanjang 133 meter, panjang sekali itu. Jadi luar biasa sekali nilai gotong-royong yang terbangun dalam TMMD ini. Jaman dulu, kalau jalan dipenuhi rumput liar, kita gotong-royong, begitu juga dengan parit,” kenangnya.

Orang nomor satu di Sambas itu mengatakan, nilai gotong-royong memang sudah ada sejak jaman dulu. Sejak memasuki tahun milenium nilai itu bergeser sedikit demi sedikit. Dia menyebut, sekarang bahkan jika ada parit kotor dan sumbat karena rumput liar, masyarakat membuat proposal minta anggaran ke Pemda.

“Parit kotor dipenuhi rumput sedikit sudah mengajukan proposal ke Kadis PU. Tidak mau gotong-royong lagi seperti dulu, padahal nilai gotong-royong itu yang penting kita pertahankan,” katanya.

Baca juga: Bupati Sambas dukung PKK Tempapan kembangkan produk hilir dari nanas
Baca juga: Perusahaan sawit diminta terlibat perbaiki jalan rusak parah di Sambas

Pewarta: Dedi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021