Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berharap agar pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) melalui pelabuhan laut dilakukan tidak hanya di Kota Batam, melainkan juga Kota Tanjungpinang.Saya sampaikan permohonan pak gubernur ini ke pusat
"Kami memohon Pak Menteri Perhubungan, agar pemulangan PMI nanti tetap dua pintu seperti sebelumnya, yakni lewat Batam dan Tanjungpinang. Tidak dipusatkan di Batam saja," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam rapat koordinasi pemulangan PMI di Batam, Kamis.
Ia meminta pemerintah pusat mempertimbangkan kembali keputusan untuk hanya membuka pintu masuk PMI ke Tanah Air melalui laut, lewat Batam.
Apabila pintu masuk PMI hanya melalui Batam, maka dikhawatirkan akan timbul masalah baru, juga biaya dan fasilitas.
Baca juga: 224 pekerja migran pulang dari Malaysia masih dikarantina di Batam
Baca juga: Pemerintah siapkan kapal untuk pulangkan pekerja migran dari Batam
Menurut Gubernur, Kota Tanjungpinang lebih siap menangani penerimaan PMI, karena ibu kota provinsi itu memiliki fasilitas yang memadai dan ditangani Kementerian Sosial secara langsung.
Sedangkan di Batam, relatif tidak ada ada penanganan dari Kemensos.
Dalam kesempatan itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan akan menyampaikan usulan itu ke pemerintah pusat dan Satgas COVID-19.
"Saya akan sampaikan permohonan dan keterangan pak gubernur ini ke pusat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada jawaban," ujar Menhub Budi.
Sementara itu, sejak 12 Maret hingga Desember 2020, tercatat 60.160 PMI yang masuk melalui Batam dan Tanjungpinang.
Dan sepanjang Januari hingga 14 September 2021, sebanyak 45.248 PMI yang masuk. Sebanyak 1.700 orang di antaranya terkonfirmasi COVID-19.
Baca juga: Petugas KKP Batam sinyalir ada surat tes PCR palsu digunakan PMI
Baca juga: Kemnaker tindaklanjuti temuan CPMI nonprosedural di Batam
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021