industri kerajinan dan batik didukung sebagai salah satu sektor yang dapat menjadi penopang agenda pemulihan ekonomi nasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa diversifikasi produk batik mendorong pertumbuhan nilai ekspor sehingga batik dapat menjadi salah satu sektor yang mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Nilai ekspor batik mengalami peningkatan pada Januari-Juli 2021 mencapai 21,54 juta dolar AS, sedangkan periode Januari-Juni 2019 angka tersebut berada di posisi 17,99 juta dolar AS.
“Berdasarkan potensi itulah industri kerajinan dan batik didukung sebagai salah satu sektor yang dapat menjadi penopang agenda pemulihan ekonomi nasional,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menko Airlangga menyampaikan negara yang menjadi pasar utama batik Indonesia antara lain Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Melihat potensi yang sangat besar tersebut, pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya membuka pasar-pasar baru pada skala global. Upaya tersebut diyakini dapat membantu kembali meningkatkan kinerja industri batik nasional di tengah dampak pandemi sekaligus semakin memperkenalkan beragam batik khas Indonesia.
“Batik yang diproduksi adalah batik tulis dan batik cap. Pemerintah berkomitmen bahwa batik ini selalu menjadi pakaian resmi seragam pemerintah,” ujar Airlangga.
Dalam kunjungannya ke pelaku usaha batik di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (16/9), Airlangga mendengarkan aspirasi pemilik dan perajin batik serta mempraktekkan langsung cara membatik menggunakan alat tradisional canting.
Berdasarkan keterangan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja setempat, UKM sektor usaha batik di Kota Pekalongan berjumlah 871 unit usaha dan selama pandemi COVID-19 tetap mampu bertahan dan cenderung mengalami peningkatan jumlah pelaku usaha.
Salah satu industri batik yang masih tetap bertahan di masa pandemi adalah Perada Batik Pekalongan. Meskipun terdapat pengurangan jumlah perajin, usaha yang berdiri sejak tahun 2011 ini tetap berinovasi dan berproduksi untuk terus menggerakkan ekonomi daerah.
“Kita mengapresiasi seluruh stakeholders yang terlibat menggerakkan industri batik. Saya ucapkan selamat karena tetap mampu bertahan di masa pandemi, bahkan ekspornya naik,” tutur Airlangga.
Baca juga: Saat pandemi, Pekalongan siap geliatkan wisata batik lewat lomba vlog
Baca juga: Larangan mudik, pedagang batik Pekalongan maksimalkan penjualan daring
Baca juga: Mengantar karya pengrajin Garut & Pekalongan jadi busana batik modern
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021