"Ide ini cerdas, cemerlang dan harus diapresiasi setinggi-tingginya. Sebagai mitra kerja Kemensos, kami mengharapkan Pejuang Muda Kampus Merdeka benar-benar booming dan disambut gegap gempita oleh mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di kampus," ujar Yandri dalam konferensi pers peluncuran Pejuang Muda Kampus Merdeka secara daring yang diikuti dari Jakarta, Jumat.
Yandri mengatakan bila literasi mengenai pejuang muda ini masif pihaknya meyakini program ini menjadi solusi terbaik untuk mengatasi kemiskinan.
Baca juga: Menteri Nadiem minta seluruh civitas Unand jadi duta kampus merdeka
Dia mengatakan negeri Indonesia merupakan supermarket bencana, sehingga keterlibatan anak muda yang diuji di lapangan, utamanya pada masalah sosial, akan menjadi laboratorium yang baik untuk mengasah kemampuan mereka sebelum mereka terjun ke masyarakat.
"Dukungan, anggaran dan kebijakan akan selalu kami berikan dukungan kepada ibu Menteri. Mudah-mudahan menjadi Inti atau solusi permasalahan sosial dengan tenaga muda yang profesional," ujar dia.
Sebelumnya, Kementerian Sosial melibatkan Pejuang Muda yakni para mahasiswa dalam Program Kampus Merdeka guna mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan ide awal Pejuang Muda adalah kebutuhan pada mahasiswa untuk menyelesaikan keluhan mengenai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Maksudnya mau minta izin pak Mendikburistek untuk mengajak perguruan tinggi ikut, tetapi ada Program Kampus Merdeka. Kita coba mengembangkan itu, karena program yang digagas Kemendikbudristek sangat bagus," ujar dia.
Program Kampus Merdeka sendiri melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi dengan memberi perkuliahan 20 sks untuk satu semester, agar mereka dapat mendapatkan pengalaman di lapangan.
Risma mengatakan program Pejuang Muda ini dilakukan dengan waktu yang menurutnya cukup terbstas, dan harus dipercepat.
"Konsep Pejuang Muda Kampus Merdeka, melahirkan mahasiswa yang detil bisa memahami kemiskinan yang terjadi dan menyelesaikannya dengan mencari akar masalah," ujar Risma.
Mahasiswa nantinya akan diberi denah untuk menyiapkan program-program dengan tokoh adat masyarakat hingga diajarkan untuk menggunakan digital campaign untuk mencari dukungan sosial, baik dukungan dana dan sebagainya melalui izin Kemensos dan Kemendikbudristek.
Baca juga: UMPR perkaya disiplin ilmu mahasiswa melalui Kampus Merdeka
Baca juga: Kemensos rekrut 1.265 penyuluh sosial jadi penggerak masyarakat
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021