• Beranda
  • Berita
  • Panglima TNI minta target vaksinasi di Jambi di atas 50 persen

Panglima TNI minta target vaksinasi di Jambi di atas 50 persen

17 September 2021 17:51 WIB
Panglima TNI minta target vaksinasi di Jambi di atas 50 persen
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers di Ratu Convention Center Kota Jambi, Jumat (17/9/2021) ANTARA/Nanang Mairiadi

Saya yakin kerja keras TNI-Polri hingga Pemerintah Provinsi Jambi dan pemerintah daerah akan membuahkan hasil yang baik

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta seluruh pemerintah daerah beserta jajaran TNI dan Polri di Provinsi Jambi untuk terus bekerja agar target vaksinasi COVID-19 bisa tercapai di atas 50 persen.

"Harapan saya agar capaian vaksinasi COVID-19 di Jambi bisa di atas 50 persen," kata Hadi Tjahjanto usai meninjau pelaksanaan vaksinasi merdeka TNI-Polri bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Ratu Convention Center Kota Jambi, Jumat.

Capaian vaksinasi untuk Jambi agar bisa ditingkatkan lagi. Kalau bisa dalam minggu ini sudah 50 persen, kata Hadi.

Baca juga: Panglima TNI ucapkan terima kasih ke pedagang di Medan ikut vaksinasi

Selain itu Panglima TNI juga meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien COVID-19. Kemudian juga disiapkan tempat isolasi mandiri bagi pasien baik yang bergejala atau tidak.

"Saya yakin kerja keras TNI-Polri hingga Pemerintah Provinsi Jambi dan pemerintah daerah akan membuahkan hasil yang baik," kata Hadi.

Sebelumnya, saat menggelar pertemuan bersama Kapolri di rumah dinas Gubernur Jambi, Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan menyambut baik penurunan tren positif di Jambi, karena penanganan pandemi membutuhkan partisipasi aktif semua pihak, termasuk masyarakat.

Baca juga: Kapolri ingatkan prokes dan vaksinasi bantu turunkan level PPKM Sumut

“Disiplin prokes yang tinggi dan akselerasi vaksinasi maka tren kasus konfirmasi mengalami penurunan,” kata Hadi.

Saat ini Provinsi Jambi mengalami perbaikan dalam penanganan pandemi yang ditandai dengan tren penurunan kasus konfirmasi, perawatan dan kematian. Namun perlu terus mencermati perkembangan data real dan fakta-fakta di lapangan.

Menurut Panglima TNI, keputusan dalam penanganan pandemi di daerah, tentunya harus didasari oleh data real dan faktual.

Baca juga: Anggota DPR: Perlu "the rising star" Panglima TNI lewati tahun 2024

Sehingga validitas data menjadi sangat penting, dan saat ini pelaksanaan tracing kontak erat masih perlu ditingkatkan hingga mencapai rasio 1:15 sesuai standar yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

Panglima TNI juga menyampaikan kepemimpinan di lapangan sangat diperlukan, Pangdam dan Kapolda serta jajaran TNI Polri agar melakukan pendampingan dalam penanganan COVID-19, termasuk tracing kontak erat, tetapi tetap diperlukan peran Dinas Kesehatan.

“Termasuk diantaranya vaksinasi dan fasilitas isoter yang didukung dengan ketersediaan tenaga kesehatan, obat, oksigen dan layanan yang baik guna menekan angka kematian,” katanya.

Panglima TNI juga menegaskan bahwa Pemda bersama instansi terkait, TNI-Polri, BNPB, Kemenkes harus meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam manajemen vaksinasi.

Tanpa langkah penanganan yang kuat dan sinergi, sulit untuk menjadikan pandemi ini sebagai endemi.

“Bila itu tidak berhasil, maka perekonomian akan sulit bangkit dan masih akan ada banyak orang yang menjadi korban dan pelaksanaan evaluasi secara berkala juga harus dilakukan, sehingga bisa memperbaiki sisi penanganan yang kurang optimal,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.


 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021