"Sehingga terjadi yang namanya peningkatan kesejahteraan petani. Karena apa, mereka lebih efisien karena sudah paham bagaimana cara mengatur biaya-biaya pengeluaran selama bertani," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Depok, Jumat.
Untuk itulah, Kementan terus memasifkan program Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) di banyak daerah. "Kami tak akan pernah lelah membantu para petani. Kami akan berkomitmen penuh untuk terus mensejahterakan mereka," ujarnya.
Dia menyampaikan jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat. "Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik," ungkapnya.
PLEK merupakan salah satu program pelatihan yang mengintegrasikan kebutuhan akan pentingnya literasi dan pembelajaran keuangan bagi petani melalui pembinaan yang berkelanjutan dari penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah yang bersangkutan.
Baca juga: Kementan tegaskan SDM pertanian unggul ciptakan petani sejahtera
Pelatihan ini sebagai wujud perubahan ekonomi global yang menuntut pentingnya pencatatan, analisis dan pengelolaan keuangan yang berbasis pada data sehingga manajemen terbaik untuk keuangan yang didasari pada pondasi kesadaran, keterampilan, perilaku dan sikap dalam pengambilan keputusan individu agar tercapai keuangan yang sejahtera menjadi pintu utama.
Salah satu yang mengikuti PLEK adalah para kelompok tani tingkat dasar IPDMIP Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2021. Kegiatan berlangsung di empat BPP Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Melalui Pelatihan PLEK dapat menguatkan pembiayaan dan pengelolaan keuangan terkait kredit usaha rakyat (KUR), asuransi pertanian serta layanan keuangan lainnya yang dapat diakses oleh kelompok tani dalam mengembangkan usahanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng, Fajar mengatakan, pelatihan mengelola keuangan ini merupakan salah satu bagian dari program Integrated Particitopary Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) yang dilaksanakan BPSDMP Kementerian Pertanian.
"Pelatihan ini memberikan pengetahuan kepada petani, khusus dalam mengelola keuangan Poktan, Karena menyangkut keuangan maka harus terkelola dengan baik, oleh sebab itu petani harus mengetahui berapa sebenarnya pemasukan yang dia dapat dari usahanya," kata Fajar.
Dia menyambut baik terlaksananya pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini tentunya dapat meningkatkan literasi dan kapasitas pengelolaan keuangan kelompok tani di Kabupaten Soppeng.
Baca juga: Wirausahawan muda pertanian perlu kreatif dan inovatif
Fajar juga meminta penyuluh maupun pendamping di masing-masing wilayah dapat membantu petani dalam meningkatkan literasi dan pengelolaan keuangan, agar apa yang menjadi kendala-kendala yang dialami petani di lapangan bisa diperhatikan dan menemukan solusinya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menegaskan, program IPDMIP menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya kesehatan petani bisa meningkat," ungkap Dedi.
Upaya mendukung keberhasilan program tersebut perlu adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada kelompok tani, salah satunya melalui Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) Tingkat Dasar Bagi Kelompok Tani IPDMIP yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku bekerjasama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
Kali ini ada 240 petani dari Kabupaten Soppeng yang berlatih di 4 (empat) BPP di Kab. Soppeng, antaranya BPP Lalabata (65 peserta), BPP Ganra (64 peserta), BPP Donri-Donri (56 peserta) dan BPP Marioriawa (56 peserta) selama 2 hari mulai 13-14 September 2021.
Sulhukmi, Koordinator BPP Lalabata menaruh harapan besar kepada petani di Kab.Soppeng untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mengelola keuangan baik di usaha pertanian maupun dirumah tangganya, karena pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) sangat bermanfaat bagi petani khususnya dalam pengelolaan keuangan.
Peserta pelatihan, Kamiluddin mengatakan pelatihan ini sangat penting dan tentunya sangat bermanfaat," selama ini kami hanya bertani saja tanpa menghitung secara baik berapa pengeluaran yang kami gunakan, setelah pelatihan ini kami bisa belajar mengelola keuangan kami ke depannya, baik dari segi pengeluaran dan perkiraan hasil yang akan diperoleh nantinya," ujarnya.
"Terkait dengan KUR, tentunya sangat membantu dalam permodalan pengembangan dan peningkatan usaha tani yang kami lakukan, KUR memberikan kemudahan peminjaman dana untuk modal usaha tani.
Selama berlatih 2 hari, peserta memperoleh materi tentang Kebijakan Peningkatan Ketahanan Pangan melalui Program IPDMIP dan Kebijakan Penyuluhan Pertanian yang masuk ke materi Kelompok Dasar.
Untuk materi inti, peserta mendapatkan materi tentang Pengenalan Produk dan Layanan Keuangan Formal, Pembiayaan Pertanian - KUR & Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), Pengelolaan Keuangan Usaha Tani, pencatatan konsolidasi usaha tani, Perencanaan Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga. Sedangkan untuk materi penunjang, peserta memperoleh penjelasan Metodologi PLEK bagi Ketua Kelompok Tani.
Baca juga: BPPSDMP sinergikan program peningkatan kapasitas petani
Baca juga: Kementan berikan bimbingan 180 manajer pemuda tani
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021