"Hari ini polisi Jawa Timur, khususnya polisi lalu-lintas, menjadi orangtua asuh dalam memberikan semangat dan memberikan secercah harapan untuk anak-anak kita," ujar Wakil Kepala Polda Jawa Timur, Brigadir Jenderal Polisi Slamet Supraptoyo, saat kegiatan "Satu Polantas Satu Anak yatim Piatu" di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, Jumat.
Baca juga: Polisi Sidoarjo asuh anak yatim terdampak COVID-19
Program itu dilakukan sebagai upaya Polda Jawa Timur dalam membantu anak-anak yatim piatu yang ditinggalkan orangtuanya karena Covid-19 supaya dapat melanjutkan perjalanan hidupnya untuk menggapai impian.
Para polisi lalu-lintas itu, kata dia, akan menjadikan anak-anak asuhannya selayaknya anak sendiri dengan memberikan perhatian supaya mereka tidak merasa kehilangan orangtua.
Baca juga: 45.000 yatim piatu terdampak COVID-19 peroleh beasiswa dan santunan
Ia mencontohkan, para polisi yang menjadi orangtua asuh akan mendampingi memenuhi kebutuhan anak-anak berjuang dalam bidang pendidikan.
"Misalnya jika butuh buku, butuh belajar, atau mungkin dia perlu mendatangkan orang untuk les privat. Ini adalah tugas dari para anggota Polantas Jawa Timur terhadap anak-anak yatim-piatu korban Covid-19," ucap dia.
Baca juga: 22 bocah Nunukan yatim/piatu karena orang tua tewas akibat COVID-19
Ia menjelaskan, dari 7.044 anak yatim piatu yang diangkat sebagai anak asuh, sebanyak 2.003 anak juga telah disuntik vaksinasi secara serentak di 39 Polres jajaran Polda Jawa Timur.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021