Presiden Uganda Yoweri Kaguta Museveni dalam pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Uganda Mohamad Hery Saripudin menyambut baik inisiatif peningkatan kerja sama bilateral RI-Uganda.Kami percaya rasa saling menghormati dan kepercayaan adalah fondasi penting dalam membangun hubungan jangka panjang yang kuat
Sambutan itu disampaikan Presiden Museveni saat menerima surat kepercayaan (letter of credentials) dari Dubes Mohamad Hery Saripudin di Istana Negara Uganda di Entebbe pada Jumat (17/9), menurut keterangan tertulis KBRI Nairobi yang diterima di Jakarta, Minggu malam.
Pada kesempatan itu, Dubes RI dan Presiden Uganda sepakat bahwa hubungan antarmasyarakat dan hubungan perdagangan menjadi kunci utama hubungan bilateral kedua negara.
Hal itu sesuai dengan kebijakan Pemerintah RI selama ini yang telah menyediakan beasiswa bagi mahasiswa Uganda dan mendorong peningkatan perdagangan kedua negara serta investasi di kawasan.
Baca juga: Tak mudah bagi kontingen Uganda ke Indonesia
"Saya bangga melaporkan kepada Presiden (Museveni) bahwa pada tahun ini Indonesia telah menerima 15 mahasiswa (Uganda) yang akan meneruskan studi di Indonesia pada jenjang magister S2 dan S3," ujar Dubes Hery.
Dia pun berkomitmen untuk meningkatkan lagi jumlah penerima beasiswa dari Uganda selama masa penugasannya.
Menurut Hery, para mahasiswa merupakan masa depan kedua bangsa yang akan memainkan peranan penting dalam peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Uganda.
Sejak 1993, sejumlah pelajar Uganda telah mulai menempuh pendidikan tinggi di berbagai universitas di Indonesia. Sejak itu, pemerintah Indonesia setiap tahunnya memberikan beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswa Uganda.
Terkait kerja sama di bidang ekonomi, Dubes Hery menyampaikan kepada Presiden Museveni bahwa diplomasi ekonomi menjadi prioritas utamanya sesuai mandat dari Presiden Joko Widodo.
"Sebagai Duta Besar Indonesia, saya menerima amanah dari Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan hubungan ekonomi antar kedua negara sebagai prioritas utama," katanya.
Baca juga: Kemenkes: Indonesia bukan negara KLB Zika
Untuk itu, dia menyampaikan harapan agar pembicaraan mengenai rencana sejumlah perusahaan BUMN RI untuk melakukan investasi di bidang infrastruktur dapat didukung dan dilanjutkan di Uganda.
Dubes Hery pun menyampaikan kembali komitmen BUMN Indonesia untuk berinvestasi di Uganda.
Menanggapi hal itu, Presiden Museveni menginstruksikan kepada para menteri yang mendampinginya untuk dapat melanjutkan pembahasan yang telah berjalan.
Peningkatan perdagangan kedua negara juga dibahas dalam pertemuan itu. Dubes RI mengharapkan tanggapan dari pihak Uganda atas usulan pembentukan Perjanjian Perdagangan Istimewa (PTA), yakni perjanjian penurunan tarif impor atas sejumlah produk unggulan masing-masing negara yang disepakati bersama.
Sejalan dengan semangat solidaritas Kerja sama Selatan-Selatan, Indonesia selalu memberikan dukungan terhadap pembangunan di negara-negara berkembang lainnya, termasuk Uganda.
Indonesia selama ini aktif memberikan bantuan pengembangan kapasitas bagi aparatur pemerintahan Uganda dalam berbagai bidang. Indonesia juga berkomitmen dalam mendukung Rencana Pembangunan Nasional ketiga Uganda 2021–2025.
Baca juga: Uganda berlakukan langkah-langkah baru bendung amukan pandemi
Presiden Museveni mengakui dan mengapresiasi peran Indonesia dalam pengembangan sumber daya manusia Uganda melalui program beasiswa serta berbagai bantuan teknik yang diberikan, salah satunya program pelatihan budi daya perikanan air tawar di danau terbesar Afrika, Danau Victoria, yang berhasil meningkatkan kemampuan masyarakat setempat.
Pada saat penyerahan surat kepercayaan itu, Dubes Hery juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo serta menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Museveni.
"Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan selamat atas terpilih kembalinya Presiden Museveni dan atas terbentuknya kabinet baru," ujar Hery.
Dubes Hery juga mengucapkan terima kasih atas sikap pemerintah Uganda yang selama ini selalu menghormati kedaulatan dan integritas nasional Indonesia.
"Kami percaya rasa saling menghormati dan kepercayaan adalah fondasi penting dalam membangun hubungan jangka panjang yang kuat," katanya.
Indonesia telah membuka hubungan diplomatik dengan Uganda sejak 1982, dan saat ini Kedutaan Besar RI untuk Uganda dirangkap dari Nairobi, Kenya. Sebaliknya Kedutaan Besar Uganda untuk RI dirangkap dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Uganda merupakan negara yang dijuluki "mutiara Afrika" karena keindahannya. Negara itu dikenal dengan tanahnya yang sangat subur dan telah menjadi penghasil komoditas perkebunan yang sangat penting.
Baca juga: Uganda tertarik produk industri militer Indonesia
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021