"Level 1 mengalami peningkatan dari asesmen 14 September 2021 dan 19 September 2021. Sebelumnya, terdapat 10 kabupaten/kota menjadi 19 kabupaten/kota," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa.
Rinciannya, yakni Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Magetan, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Batu, Kediri, Jombang, Jember, Gresik dan Banyuwangi.
Kemudian, per 19 September 2021 yang dirilis pada 20 September 2021, seluruh daerah di Jatim tercatat sudah keluar dari PPKM level 4 dan 3.
Dengan demikian, untuk level 2 juga terdapat pada 19 kabupaten/kota, yaitu Tulungagung, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Blitar, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar dan Bangkalan.
Sementara, berdasarkan situasi COVID-19 di tingkat provinsi, Jatim masih menjadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa - Bali yang berada pada level 1.
Atas capaian tersebut, Gubernur Khofifah kembali menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja keras, sinergi, serta kolaborasi dari berbagai elemen strategis masyarakat.
Baca juga: Pemprov Jatim tetapkan 11 daerah untuk penerapan PPKM
Baca juga: Wapres minta Jatim lakukan upaya tambahan agar PPKM lebih baik
Tak hanya pemprov, tetapi forkopimda, pemkab/pemkot, tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, media, seluruh relawan dan masyarakat yang telah bersama-sama ikut mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19 di Jatim.
Mantan menteri sosial tersebut menjelaskan, asesmen yang dilakukan Kemenkes RI berdasarkan hasil enam parameter yaitu Kasus Konfirmasi, Rawat Inap Rumah Sakit, Kematian, Testing, Tracing dan Treatment yang dilakukan secara masif dan terukur sehingga menghasilkan predikat memadai.
Dari keenam parameter tersebut, Provinsi Jawa Timur semuanya memenuhi standar baik dari WHO maupun Kemenkes RI.
Kendati demikian, Khofifah terus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Ini penting, karena kedisiplinan menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan COVID-19," tukas orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Baca juga: Ketua DPD RI apresiasi Jatim turun level PPKM
Baca juga: Gubernur: Perpanjangan PPKM efektif turunkan angka COVID-19 di Jatim
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021