"Alhamdulillah, hari ini kami telah melakukan kegiatan 'restocking' ikan yang terdiri dari nemo, bawal, Kerapu Macan dan Kerapu Bebek," kata Kepala Sudin KPKP Kabupaten Kepulauan Seribu, Devi Lidya di Jakarta, Rabu (22/9).
Devi menjelaskan, benih ikan yang ditabur itu berasal dari Balai Budidaya Konservasi Laut Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, dengan jumlah sekitar 5.500 ekor bibit ikan. Dengan rincian nemo sebanyak 500 dan bawal sebanyak 4.000, kerapu macan sebanyak 750 dan kerapu bebek mencapai 250 ekor.
"Insya Allah ini bermanfaat untuk 'restocking'
maupun untuk pelestarian ikan, karena memang harus ada 'restocking', jika ikan selalu diambil. Begitu juga ikan konsumsi seperti kerapu macan dan kerapu bebek," ujar Devi.
Melalui kegiatan itu, diharapkan bisa menjadi cikal bakal melimpahnya ikan sehingga bisa memperbanyak lagi aneka ikan yang ada di Kepulauan Seribu.
"Ikan nemo yang dikeluarkan sudah cukup dewasa dan sudah bisa memijah di alam, sehingga bisa beranak-pinak. Jadi kelestariannya tetap terjaga," kata Devi.
Baca juga: Ada 30 ton ikan kerapu cantang siap jual di Kepulauan Seribu
Baca juga: "Ecoranger": sampah jadi menghambat pencarian ikan
Sementara itu, Kepala Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL) Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Zaenab Biki menambahkan, kegiatan "restocking" itu melibatkan lima penyelam dari PBKL dan Sudin KPKP Kepulauan Seribu.
Balai Benih tengah kesulitan mencari induk sehingga harus menebar kembali benih-benih ikan di laut, terutama adalah kerapu bebek, jerapu macan dan bawal.
"Ikan bawal untuk pertumbuhan itu sangat cepat. Sementara, untuk ikan kerapu diharapkan di APL ini lebih terjaga dan lestari. Kita berharap masyarakat di sini tidak menangkap ikan di APL, karena itu untuk pelestarian terumbu karang, ikan-ikan dan biota laut lainnya," katanya.
Baca juga: KKP amankan dua kapal ikan Indonesia di Kepulauan Seribu
Baca juga: Anies bertemu ikan Nemo di Kepulauan Seribu
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021