Kota Yogyakarta memastikan sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka tidak hanya menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat di dalam kelas, tetapi juga memperketat aturan di luar kelas untuk mengantisipasi munculnya klaster penularan COVID-19.sejak datang ke sekolah hingga mereka pulang
“Untuk di Kota Yogyakarta, antisipasi tidak hanya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan saat di kelas tetapi juga sejak anak datang ke sekolah hingga mereka pulang dari sekolah,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, setiap sekolah yang saat ini menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, seluruhnya sudah menjalani verifikasi untuk seluruh protokol kesehatan minimal dua kali dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta.
Verifikasi tersebut, lanjut dia, tidak hanya untuk mengecek kelengkapan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung protokol kesehatan seperti termometer, tempat cuci tangan, dan jarak tempat duduk siswa.
Tetapi, verifikasi juga dilakukan pada mekanisme atau alur kedatangan siswa hingga alur penjemputan siswa usai bersekolah.
“Kegiatan di sekolah pun maksimal tiga jam dengan aturan ketat. Tidak boleh berkumpul, tidak membuka kantin, tidak menyelenggarakan ekstrakurikuler dan pengaturan antrean penjemputan anak,” katanya.
Baca juga: Sultan HB X utamakan rampungkan vaksinasi pelajar sebelum izinkan PTM
Baca juga: Nadiem minta sekolah di wilayah PPKM Level 1-3 tidak ragu gelar PTM
Selain itu, PTM terbatas untuk jenjang SD baru diberlakukan bagi siswa kelas 5 dan 6 karena dimungkinkan siswa sudah menjalani vaksinasi COVID-19.
Ia juga berharap agar anak maupun orang tua jujur terhadap kondisi kesehatan anak sebagai salah satu upaya mencegah munculnya penularan COVID-19 di sekolah.
“Beberapa kali saya sudah sidak ke sekolah untuk melihat bagaimana penerapan protokol kesehatannya. Bisa dikatakan, sudah sesuai. Bila diperlukan, akan kembali dilakukan sidak sebagai bagian dari evaluasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pansus COVID-19 DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto mengatakan pengawasan penerapan protokol kesehatan di sekolah yang menjalankan PTM terbatas juga bisa dilakukan oleh puskesmas.
“Karena COVID-19 adalah masalah kesehatan, maka akan lebih baik jika ada keterlibatan puskesmas untuk memastikan apakah protokol kesehatan sudah diterapkan dengan baik atau belum,” katanya.
Ia pun berharap, siswa yang mengikuti PTM terbatas sebaiknya sudah melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Yogyakarta berencana selenggarakan simulasi PTM pekan depan
Baca juga: Vaksinasi pelajar Yogyakarta 83 persen, PTM tunggu kajian epidemiologi
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021