"Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan 53,13 persen jauh lebih rendah dari laki-laki yang 82,41 persen," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam acara "Rapat Koordinasi Teknis Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak" yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Selain itu perlakuan diskriminasi, stigmatisasi, stereotipe dan kekerasan masih menghantui perempuan. Padahal jumlah perempuan menyumbang separuh dari total populasi manusia di Indonesia.
Baca juga: Menteri PPPA: Pentingnya literasi digital cegah kejahatan online
"Perempuan merupakan sumber daya manusia yang sangat penting bagi bangsa yang harus kita lindungi dan berdayakan. Dari jumlahnya saja, perempuan mengisi separuh populasi Indonesia," tuturnya.
Bintang menyebut partisipasi yang setara dari perempuan dan laki-laki menjadi kunci kesejahteraan suatu bangsa.
"Berbagai sumber membuktikan partisipasi yang setara dan penuh dari perempuan dan laki-laki menjadi kunci kesejahteraan suatu bangsa. Sementara itu kualitas anak-anak kita akan menentukan kemajuan bangsa di masa depan dan posisi Indonesia dalam persaingan global," katanya.
Kesetaraan gender dan perlindungan anak merupakan salah satu prioritas dalam agenda pembangunan berkelanjutan atau SDGs 2030.
Dengan demikian untuk mencapai Indonesia yang sejahtera bagi semua di masa kini dan masa depan, maka potensi perempuan dan anak harus dimaksimalkan melalui pemberdayaan, pemenuhan hak dan perlindungan.
Baca juga: Menteri PPPA: Pendidikan karakter anak wujudkan SDM berkualitas
Baca juga: Menteri PPPA kecam penyerangan KKB terhadap nakes dan guru di Papua
Baca juga: Menteri PPPA tekankan pentingnya kesetaraan gender mulai dari desa
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021