Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta semua pihak termasuk di Sulteng agar tidak terlena dengan penurunan kasus positif COVID-19 sehingga mengabaikan protokol kesehatan.Di tengah situasi lagi menurun begini, kita jangan terlena. Jangan kemudian langsung euforia lepas
"Di tengah situasi lagi menurun begini, kita jangan terlena. Jangan kemudian langsung euforia lepas," kata Mandagri Tito Karnavian di Kota Palu, Sulteng, Jumat.
Mendagri Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja di Kota Palu dalam rangka mengevaluasi penanganan pandemi COVID-19 dan dampak pandemi di wilayah Sulteng.
Baca juga: Kemendagri dorong penerapan demokrasi desa berbasis e-Voting
Dalam kunjungan itu Tito Karnavian disambut oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, serta kepala daerah dari dari kabupaten/kota di wilayah Sulteng.
Dalam kunjungan itu, Tito mengatakan indikator-indikator pengendalian pandemi COVID-19 relatif semuanya membaik, mulai dari kasus positif COVID-19 menurun, keterisian tempat tidur di rumah sakit juga menurun, angka kematian menurun dan angka kesembuhan meningkat.
"Ini indikator yang baik, tetapi di tengah situasi lagi menurun begini, kita semua jangan terlena," tegas Tito Karnavian.
Baca juga: Mendagri minta Babel maksimalkan realisasi insentif nakes
Kata Tito, jika indikatornya membaik pemerintah melakukan pelonggaran kegiatan masyarakat secara bertahap, berlanjut dan bertingkat.
"Jadi bukan langsung lepas, masyarakat tidak boleh langsung menganggap seperti tidak ada pandemi," ujarnya.
Tito mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 ini sangat dinamis, karena itu jangan berpuas diri termasuk Sulawesi Tengah jangan berpuas diri.
Baca juga: Kasus aktif COVID di Provinsi Sulteng turun jadi 3,54 persen
Sebaliknya, Tito meminta kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mempersiapkan skenario penanganan jika terjadi gelombang kasus COVID-19 lagi.
"Mempersiapkan skenario, sehingga kalau terjadi gelombang baru, maka kita sudah siap," sebutnya.
Tito meminta agar kapasitas fasilitas kesehatan ditingkatkan, termasuk dengan ketersediaan oksigen dan tempat isolasi terpusat harus disiapkan.
"Semua disiapkan untuk menjaga kalau terjadi gelombang baru," kata Tito.
Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Sulteng bertambah 157 jadi 43.041 orang
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021