Pameran tersebut berlangsung selama sebulan terhitung mulai 22 September, menurut keterangan Konsulat Jenderal RI di Shanghai, China, Senin.
"KJRI memfasilitasi penggunaan benda budaya populer Indonesia dari berbagai sumber. Pihak penyelenggara memutuskan memilih tiga helai kain batik koleksi Indonesian Street Co dan kerajinan perak berbentuk candi Borobudur," kata pelaksana fungsi Penerangan Sosial Budaya KJRI Shanghai Wandi Adriano.
Kerajinan perak berbentuk candi Borobudur tersebut merupakan koleksi KJRI Shanghai.
Pameran itu terbilang prestisius karena digelar di lantai 37 Shanghai Tower dengan pemandangan 360 derajat kota terbesar dan terkaya di China itu.
Shanghai Tower berketinggian 632 meter dan terdiri dari 128 lantai.
KJRI Shanghai memanfaatkan ajang bergengsi tersebut untuk memopulerkan batik, sekaligus memperkaya dan memperkuat citra Indonesia di mata warga setempat.
Beberapa negara, termasuk Iran dan Slovakia, turut meramaikan ajang pameran tersebut.
Baca juga: Ratusan buku Indonesia semarakkan Pameran Buku Internasional Beijing
Baca juga: Indonesia raih penghargaan di pameran wisata Xian China
Pertama kali Indonesia pamerkan kuliner dan budaya di Makau
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021
