"Yang paling penting adalah bagaimana memelihara, bagaimana merawat dan bagaimana merehabilitasi yang rusak," kata Presiden Jokowi, di sela-sela kegiatan menanam mangrove di Pulau Setokok, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Mangrove, kata presiden, mampu memperbaiki ekosistem di pesisir dan mengurangi abrasi dari air laut.
"Yang paling penting adalah habitat di sekitar mangrove terjaga dengan baik," kata dia.
Hutan mangrove, katanya, juga mampu mengurangi emisi gas karbon, bahkan lebih baik bila dibandingkan dengan hutan tropis di darat.
Presiden menyampaikan, Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yaitu sekitar 3,36 juta hektare.
Luasan itu, menurut dia, mencapai sekitar 20 persen dari total hutan mangrove yang ada di dunia.
"Artinya kita memiliki sebuah kekuatan dalam potensi hutan mangrove," katanya.
Dan sebagai negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia, kata Jokowi, maka Indonesia memiliki kewajiban untuk memeliharanya.
"Kita wajib memeliara ini, karena apa pun ini adalah kekuatan Indonesia," katanya.
Pemerintah selalu melibatkan komunitas pencinta linkungan hidup serta komunitas nelayan untuk menanam, memelihara dan merehabilitasi hutan mangrove.
Sementara itu, menurut presiden, pemerintah menargetkan merehabilitas 600.000 hektare mangrove pada 2021-2024.
Baca juga: Presiden: Pemerintah akan rehabilitasi mangrove di seluruh Tanah Air
Di Pulau Setokok, tempat presiden menanam, Kementerian Lingkungan Hidup melakukan rehabilitasi mangrove seluas 15 hektare dengan 1.177 HOK.
Baca juga: Presiden akan tanam mangrove bersama masyarakat di Riau dan Kepri
Pada kegiatan itu, pemerintah melibatkan Kelompok Setokok Mandiri yang beranggotakan 36 orang.
Baca juga: BRGM: Rehabilitasi mangrove di Kepulauan Riau tingkatkan usaha nelayan
Hutan mangrove di Pulau Setokok menjadi tempat pemijahan, pengasuhan dan mencari makan bagi berbagai jenis udang dan ikan, yang merupakan sumber mata pencarian nelayan setempat.
Pemulihan hutan mangrove di Pulau Setokok perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan sekaligus mempertahankan ekosistem dalam menjaga kawasan pesisir.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021