Sesaat setelah bel pembukaan, Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 116,77 poin, atau 0,33 persen, menjadi 34.752,60. Indeks S&P 500 merosot 36,92 poin, atau 0,83 persen, menjadi 4.406,19. Indeks Komposit Nasdaq turun 202,44 poin, atau 1,35 persen, menjadi 14.767,53.
Sembilan dari 11 sektor utama Indeks S&P 500 bergerak mundur pada perdagangan pagi, dengan sektor teknologi turun 1,5 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor energi dan keuangan masing-masing naik 2 persen dan 0,3 persen.
Kerugian besar-besaran pada saham teknologi ternama terjadi di tengah lonjakan imbal hasil obligasi AS.
Baca juga: Bursa Hong Kong ditutup naik, terangkat saham properti dan teknologi
Baca juga: Saham China berakhir naik, investor sambut jaminan bank sentral
Saham teknologi dengan pertumbuhan tinggi sensitif terhadap suku bunga karena suku bunga yang lebih tinggi dapat mengikis keuntungan masa depan mereka, menekan valuasi saham mereka, kata para pakar.
Imbal hasil obligasi AS 10-tahun melanjutkan momentum kenaikannya, naik menjadi 1,558 persen pada Selasa pagi, sementara imbal hasil obligasi AS 30-tahun melambung di atas dua persen.
Investor di Wall Street memantau kesaksian Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell kepada Komite Perbankan Senat pada hari Selasa.
Dalam sambutannya Ketua Fed itu mengatakan "inflasi meningkat dan nampaknya akan tetap demikian dalam beberapa bulan mendatang sebelum moderasi." Ia menambahkan efek terkait telah "lebih besar dan lebih tahan lama dari yang diantisipasi, demikian dilaporkan Xinhua.
Baca juga: Saham Jepang ditutup merosot, Indeks Nikkei tergerus 0,19 persen
Baca juga: Saham Korsel jatuh, pasar khawatir Evergrande dan krisis listrik China
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021