Diharapkan ekspor ikan tuna sirip kuning ini akan terus berlanjut dan mendapatkan permintaan kembali dengan jumlah transaksi yang lebih besar serta meningkatkan diversifikasi negara tujuan
Kementerian Perdagangan melepas 27 ton ikan tuna sirip kuning ke Vietnam senilai 83 ribu dolar AS hasil tangkapan nelayan yang dikelola PT Harta Lautan Indonesia yang merupakan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
“Sinergi Kementerian Perdagangan dengan platform niaga elektronik diharapkan dapat meningkatkan peluang UKM Indonesia untuk menembus pasar global, khususnya pasar tujuan ekspor baru,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi yang menghadiri pelepasan ekspor secara virtual di Jakarta, Kamis.
Kesuksesan menembus pasar Vietnam tersebut merupakan hasil kerja sama Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional dengan platform niaga elektronik ekspor madeinindonesia.com.
Pelepasan ekspor dilakukan Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan, Direktur Madeinindonesia.com Kemal Panigoro, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali I Wayan Jatra hari ini, Rabu (29/9) di Benoa, Badung, Bali.
Didi melanjutkan, pasar ekspor Vietnam merupakan negara tujuan ekspor baru untuk ikan tuna sirip kuning dan pasar tersebut diperoleh melalui platform niaga elektronik madeinindonesia.com. Sebelumnya, Indonesia tidak mengekspor ikan tuna sirip kuning Indonesia kecuali pada 2019.
“Diharapkan ekspor ikan tuna sirip kuning ini akan terus berlanjut dan mendapatkan permintaan kembali dengan jumlah transaksi yang lebih besar serta meningkatkan diversifikasi negara tujuan,” jelas Didi.
Baca juga: Kemendag lepas ekspor perdana pinang ke Arab Saudi
Didi juga menyampaikan apresiasinya atas upaya PT Harta Lautan Indonesia dalam mendorong ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar Vietnam dan negara ASEAN lainnya di tengah persaingan dan persyaratan pemasaran yang sangat ketat.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menjelaskan, ekspor ikan tuna sirip kuning yang dilakukan PT Harta Lautan Indonesia merupakan salah satu bentuk pemberdayaan nelayan Indonesia. Ikan tuna sirip kuning yang diekspor merupakan hasil tangkapan para nelayan yang berasal dari Pacitan, Banyuwangi, dan Benoa.
Pelepasan ekspor ini merupakan yang ketiga dari empat target pelepasan ekspor yang dilakukan PT Harta Lautan Indonesia ke Vietnam dengan jumlah total 103,7 ton senilai 320,6 ribu dolar AS atau Rp4 miliar selama 2021. Pelepasan ekspor pertama dilaksanakan pada 18 Agustus 2021 dengan nilai senilai 65 ribu dolar AS.
Sedangkan ekspor ketiga dilaksanakan pada 7 September 2021 dengan nilai 85 ribu dolar AS. Selanjutnya, ekspor keempat akan dilaksanakan pada Oktober 2021.
Baca juga: Kemendag lepas ekspor kopi ke Mesir senilai 1,2 juta dolar AS
Selain itu, lanjut Marolop, importir Vietnam yang mengimpor ikan tuna sirip kuning ini juga merekomendasikan PT Harta Lautan Indonesia kepada importir Thailand yang akan melakukan pembelian ikan tuna sirip kuning asal Indonesia pada Oktober mendatang sebanyak 27 ton.
"Tentunya ini membuka peluang yang lebih besar untuk meningkatkan ekspor ikan tuna sirip kuning ke mancanegara,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari--Juli 2021 Indonesia telah mengekspor 1,2 juta ton ikan tuna sirip kuning dengan nilai total ekspor sebesar 4,8 juta dolar AS ke seluruh dunia.
Adapun pasar utama produk ikan tuna sirip kuning Indonesia pada 2021 di antaranya Jepang dengan pangsa 95,09 persen, Amerika Serikat (1,85 persen), Vietnam (1,55 persen), Australia (0,47 persen), dan Singapura (0,44 persen).
Menurut dia, kegiatan pelepasan ekspor ini merupakan bukti nyata keberhasilan produk perikanan Indonesia berkontribusi terhadap penguatan perekonomian nasional.
“Dengan dilakukannya pelepasan ekspor ini, diharapkan dapat memacu pelaku UKM lainnya untuk lebih bersemangat dalam memasarkan produknya ke pasar internasional,” katanya.
Sementara itu, Kemal menyampaikan, kesuksesan ekspor ikan tuna sirip kuning yang dilakukan PT Harta Lautan Indonesia ke Vietnam ini diperoleh melalui promosi dan fasilitasi dengan platform madeinindonesia.com. Platform ini dirancang untuk menjembatani produsen, pedagang grosir, dan pemasok di Indonesia dengan pembeli di mancanegara.
“Jejaring yang dimiliki madeinindonesia.com telah membuka peluang bagi ekspor Indonesia ke mancanegara. Madeinindonesia.com selalu siap membantu kegiatan ekspor dari Indonesia, baik bagi eksportir pemula maupun yang berpengalaman,” pungkas Kemal.
Baca juga: Gandeng sekolah ekspor, Kemendag cetak eksportir baru
Baca juga: Kemendag optimistis ekspor produk herbal ke Nigeria meroket
Baca juga: Pasca-Brexit, RI amankan konsesi akses pasar singkong ke Uni Eropa
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021