Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Samsul Rizal mengajak para akademisi, peneliti, dan praktisi dari seluruh dunia untuk bersinergi memperkuat diseminasi penelitian dan inovasi guna meningkatkan transfer pengetahuan kepada masyarakat.
“Selama ini penelitian hanya terbatas pada dunia akademik dan publikasi. Implikasi dari penelitian adalah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas, untuk memperbaiki lingkungan dan kehidupan,” kata Rektor USK di Darussalam, Banda Aceh, Kamis.
Samsul ketika membuka The 11th Annual International Conference (AIC) Universitas Syiah Kuala 2021 yang berlangsung secara virtual menjelaskan tujuan utama konferensi untuk bertukar pikiran, berdiskusi, dan berkolaborasi antara semua pihak yang hadir sehingga dapat mengambil manfaat secara luas dari kegiatan ilmiah tersebut.
Konferensi ini terdiri dari tiga sub track yaitu Sains dan Rekayasa (Science and Engineering), Ilmu Lingkungan dan Kehidupan (Enviromental and Life Sciences), dan Ilmu Sosial (Sosial Sciences).
Baca juga: Puan Maharani sampaikan orasi ilmiah milad ke-60 USK
Baca juga: USK Banda Aceh tuan rumah Varsity Carnival Indonesia-Malaysia-Thailand
Ia berharap konferensi ini dapat menjembatani dan memperkuat kerjasama dan jaringan antara panitia, peserta, dan pembicara utama dalam kegiatan penelitian, publikasi, atau kegiatan akademik lainnya.
Ketua panitia AIC, Dr. Iskandar Abdul Samad mengatakan, konferensi bertaraf internasional ini sudah menjadi kegiatan tahunan USK sejak tahun 2011.
Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang silaturahmi para profesor dan peneliti dunia.
Iskandar juga menyampaikan, jumlah makalah yang diterima pada tahun ini sebanyak 166 makalah dari ketiga bidang. Semua makalah tersebut merupakan hasil penelitian dan tren terbaru ilmu pengetahuan.*
Baca juga: 50 organisasi sipil di Aceh ajukan permohonan amnesti untuk dosen USK
Baca juga: Tim riset USK temukan 14 persen varian delta di Aceh
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021