• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Kendari: Penerima PKH bertambah 2.610 KPM

Pemkot Kendari: Penerima PKH bertambah 2.610 KPM

2 Oktober 2021 19:20 WIB
Pemkot Kendari: Penerima PKH bertambah 2.610 KPM
Ilustrasi - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkarnain Kadir (keempat kiri) saat peresmian koperasi e-warung jasa PKH, penyerahan simbolis bantuan sosial PKH hasil validasi sistem tahun 2021 dan piagam graduasi mandiri KPM PKH serta pemberian bantuan modal usaha di Kendari, Sabtu (30/9/2021). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Kendari)
Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut penerima program keluarga harapan (PKH) di daerah itu bertambah 2.610 keluarga penerima manfaat (KPM).

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Sabtu, mengatakan dengan bertambahnya jumlah KPM penerima PHK maka menandakan bahwa semakin banyak warga yang dibantu oleh pemerintah apalagi masih dalam situasi pandemi COVID-19.

"Alhamdulillah dengan tambahan ini semakin banyak masyarakat yang semakin bisa kita sentuh. Itu artinya makin banyak masyarakat kita yang makin terbantu, dimudahkan hidupnya apalagi dalam situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini saya kira sangat dibutuhkan," kata dia.

Dia menyebut dengan bertambahnya jumlah KPM penerima PKH maka total penerima manfaat di Kota Kendari di 2021 menjadi 11.172 yang tersebar di 11 kecamatan dan 65 kelurahan. Data itu meningkat dari tahun 2020 sebanyak 8.562 KPM.

Baca juga: Bulog Sultra tuntaskan penyaluran beras bansos 7 daerah

Baca juga: Bawaslu Sultra telusuri ASN yang politisasi bantuan COVID-19


Wali Kota KPM mengatakan dari program keluarga harapan selain mendapatkan bantuan sosial tunai PKH juga mendapat bantuan sosial lainnya seperti bantuan sosial pangan (BSP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Mungkin bagi sebagian orang nilainya tidak seberapa, tetapi bagi mereka penerima manfaat itu betul-betul sangat terasa karena dapat sembako kemudian bantuan yang lain termasuk Kartu Indonesia Sehat atau KIS sehingga betul-betul mereka bisa maksimal dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya," kata Sulkarnain Kadir.

Meski begitu, Sulkarnain menargetkan pada tahun 2021 ini sebanyak 30 persen KPM dapat keluar dari program PKH karena graduasi sejahtera mandiri atau berakhirnya masa kepesertaan dikarenakan merasa dirinya tak lagi berhak mendapatkan Bansos PKH.

Ia juga mengimbau para pendamping PKH agar melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya dalam membantu masyarakat sehingga bisa bangkit dari masa sulit akibat pandemi wabah global COVID-19.

Program Keluarga Harapan di Kota Kendari dimulai sejak tahun 2012. Saat itu cakupan hanya di empat kecamatan yaitu Abeli, Wua-wua,Puuwatu dan Poasia dengan jumlah peserta 1.528 KPM.

Lalu, meningkat di tahun 2014 setelah bertambah empat kecamatan yaitu Kendari, Kendari Barat, Mandonga dan Baruga sehingga jumlah peserta menjadi 2.288 KPM. Setahun kemudian kembali bertambah dua kecamatan yaitu Kadia dan Kambu.

Kemudian dengan adanya pandemi COVID-19 jumlah KPM pada program keluarga harapan menjadi 8.562 di tahun 2020 dan kembali bertambah di 2021 menjadi 11.172 KPM.*

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021