“Kantor perdagangan di Dubai ini ITPC ini luar biasa bagus tapi yang paling penting bukan pajangannya yang bagus tetapi hasilnya yang sangat penting,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di Dubai, UEA, Sabtu.
Pemindahan kantor ITPC Dubai dilakukan dari Al Masraf Tower, Office 403, Baniyas Road, Dubai ke area Port Saaed, Deira, Dubai yang lebih strategis sehingga diharapkan lebih mampu mempromosikan produk lokal kepada UEA dan wilayah Timur Tengah.
Baca juga: Mendag buka opsi Paviliun Indonesia jadi pusat perkenalkan karya UMKM
Kantor ITPC Dubai juga berada sangat dekat dengan kantor lembaga pemerintah yang merupakan mitra kerja ITPC seperti Dubai Economic Development (DED) dan Emirates Authority for Standardization And Metrology (ESMA).
Kantor ini turut berada di tengah perkantoran, hotel berbintang, pusat perbelanjaan dan berdekatan dengan bandara internasional Dubai.
Selain itu, lokasi baru tersebut juga dekat dengan salah satu ikon Dubai yaitu Clock Tower sehingga kantor ITPC Dubai kini lebih mudah karena berdekatan dengan terminal bus dan stasiun kereta metro.
Kantor baru ITPC Dubai bertema Modern yet Ethnic yang cenderung informal dan minimalis dengan makna wadah mempromosikan keragaman produk Indonesia secara modern tanpa meninggalkan identitas budaya Indonesia.
Pada kantor baru ITPC Dubai terdapat area khusus atau ruang pamer yang menampilkan berbagai produk unggulan Indonesia terutama karya UMKM yang berpotensi diminati pembeli dari UEA.
Baca juga: Pengamat: Expo Dubai dapat perluas perdagangan RI ke kawasan teluk
Untuk tujuan estetika, efisiensi, dan citra maka ruang pamer tersebut dikhususkan untuk produk-produk unggulan Indonesia yang berkualitas, representatif, dan telah diseleksi oleh ITPC Dubai.
Kantor ITPC juga menggunakan berbagai furnitur unggulan pilihan dari Indonesia pada ruang tamu dan ruang pertemuan sehingga lebih nyaman digunakan oleh para calon pembeli.
Produk yang dipamerkan di kantor baru ITPC Dubai sendiri meliputi makanan, kerajinan tangan, aksesori, kosmetik, hingga pakaian baik sarung dan batik maupun tenun serta sepatu kulit hasil dari 30 UMKM Indonesia.
“Jadi nanti Pak Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis yang mengecek apa kah kantor ITPC ini bermanfaat karena manfaat itu bukan dari megahnya tetapi dari hasil jualannya,” tegas Lutfi.
Kepala ITPC Dubai Khomaeni menambahkan, proyeksi ekspor perdagangan nonmigas Indonesia ke UEA cukup menjanjikan dengan potensi pertumbuhan tahunan sebesar 1,6 miliar dolar AS.
Potensi pertumbuhan itu berlaku di beberapa sektor seperti perhiasan, minyak sayur, mobil dan suku cadang mobil, tembaga, karet, dan aluminium.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke UEA periode Januari sampai Juli 2021 tercatat sebesar 953,5 juta dolar AS atau meningkat sebesar 26,16 persen dibanding periode sama tahun 2019 yaitu 755,8 juta dolar AS.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021