• Beranda
  • Berita
  • Wapres: Keberhasilan penanganan sektor hulu menjadi penentu hilir

Wapres: Keberhasilan penanganan sektor hulu menjadi penentu hilir

6 Oktober 2021 15:27 WIB
Wapres: Keberhasilan penanganan sektor hulu menjadi penentu hilir
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/HO-Setwapres/pri.

Berdasarkan pengalaman penanganan yang kita lakukan sejak awal 2020, keberhasilan di hulu akan menentukan keberhasilan di hilir

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan keberhasilan penanganan pandemi di sektor hulu menjadi penentu di sektor hilir karena dapat mengurangi tekanan dalam hal kasus penularan COVID-19.

Konsep penanganan tersebut telah diterapkan Pemerintah dan terbukti dapat mengendalikan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia, kata Wapres dalam pidato kunci pada seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg ke-30 dan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Dikreg ke-61 melalui konferensi video dari Jakarta, Rabu.

"Berdasarkan pengalaman penanganan yang kita lakukan sejak awal 2020, keberhasilan di hulu akan menentukan keberhasilan di hilir," kata Wapres dari kediaman resmi wapres di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Wapres dorong prioritas vaksinasi 5,06 juta tenaga pendidik untuk PTM

Sektor hulu, dalam konteks penanganan pandemi, ialah berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi COVID-19. Sementara sektor hilir berkaitan dengan penyediaan fasilitas kesehatan (faskes), tenaga kesehatan (nakes), alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan.

"Artinya, apabila penerapan protokol kesehatan, PPKM, 3T dan vaksinasi itu kurang baik, maka kita akan menghadapi lonjakan kasus penularan. Dan bila itu terjadi, maka faskes, nakes dan penyediaan alkes serta obat-obatan harus benar-benar disiapkan," jelasnya.

Wapres mengatakan Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan di sektor hulu, mulai dari vaksinasi, penerapan protokol kesehatan, 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak), 5M (3M ditambah menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) serta testing, tracing, isolasi dan treatment.

Selain itu juga kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), PPKM Darurat hingga terakhir PPKM berbasis level.

"Sementara di hilir adalah tindakan kuratif seperti kesiapan faskes, rumah sakit dan tenaga kesehatan, alkes dan obat-obatan, serta sarana dan prasarana pendukungnya," katanya.

Berbagai langkah konkret untuk penanganan pandemi COVID-19 tersebut, kata Wapres, juga didukung dengan kebijakan guna memulihkan dan membangkitkan perekonomian nasional yang terdampak.

"Berbagai langkah extraordinary telah diambil Pemerintah, diawali dengan penerbitan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) untuk memayungi berbagai kebijakan terkait pengelolaan APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara), serta refocusing dan realokasi anggaran dalam rangka upaya pemulihan kesehatan, perlindungan sosial, menjaga daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional," ujar Wapres.




#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
​​​​​​​#vaksinmelindungikitasemua

Baca juga: Wapres ingatkan "herd immunity" nasional perlu kerja keras
Baca juga: Wapres: Pemulihan ekonomi mustahil jika penularan COVID-19 tinggi

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021