Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manullang, Rabu, mengingatkan kembali bagaimana peristiwa kebakaran 2015 yang sangat dahsyat telah menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar, dan jangan sampai hal tersebut terulang lagi.
"Arahan Presiden Joko Widodo terkait upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan sangat jelas, yaitu selalu meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pihak, untuk bersama-sama bertanggungjawab dan berkontribusi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia," ujarnya.
Selalu mengedepankan aspek pencegahan kebakaran hutan dan lahan, dibandingkan penanggulangan kebakaran.
Kedua hal tersebut yang menjadi pedoman dalam implementasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: BRGM gencar bangun sumur bor di Jambi cegah karhutla
"Syukur Alhamdulillah, dengan kolaborasi dan dukungan semua pihak, luas kebakaran dapat ditekan dan diturunkan pada tahun-tahun setelah kejadian kebakaran tahun 2015 yang mencapai 2,6 juta ha, dan pada tahun 2020 tercatat luas kejadian kebakaran tidak lebih dari 300.000 ha di seluruh Indonesia," tambah dia.
Hampir 99 persen penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia berkaitan dengan aktivitas manusia (antropogenik).
Sejalan dengan arahan Presiden terkait mengedepankan aspek pencegahan, alternatif penyiapan lahan tanpa bakar yang ramah lingkungan menjadi suatu keniscayaan.
"Alternatif teknologi yang ditawarkan jangan sampai berupa teknologi yang rumit, kompleks apalagi berbiaya mahal, namun yang lebih penting lagi alternatif tersebut mudah dipahami dan dapat di replikasi oleh masyarakat secara umum," jelas Basar.
Sementara itu, Pelatihan Praktik dan Pembangunan Demplot Penyiapan Lahan Tanpa Bakar diselenggarakan di Kelurahan Landasan Ulin Timur Kota Banjarbaru.
Baca juga: Polisi gandeng PT SAM cegah Karhutla
Penyelenggaraan pelatihan dan demplot tersebut dimaksudkan untuk memberikan alternatif penyiapan atau pengolahan lahan bagi masyarakat, serta sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Peserta pelatihan selain menyasar masyarakat lokal/Masyarakat Peduli Api/Barisan Pemadam Kebakaran/Kesatuan Prabu Firefighter, juga melibatkan partisipan dari anggota Manggala Agni dan personel Pemerintahan Desa, dengan jumlah total peserta sebanyak 30 orang.
Kegiatan pelatihan praktik ini dipandu oleh Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, Johny Santoso.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB tersebut hendaknya dapat dilakukan secara sungguh-sungguh dan komitmen tinggi, serta perlu pendampingan secara kontinyu, sehingga bisa memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan.
Terlebih lagi bisa sebagai kegiatan percontohan yang ke depannya bisa di replikasi di tempat lain.
Lurah Landasan Ulin Timur, Deny, mengapresiasi atas kepercayaan KLHK-ITTO menyelenggarakan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB di Kelurahan Landasan Ulin Timur.
Koordinator Kegiatan ITTO PP-A/56-340-1, Irfan Malik, menuturkan, dampak kebakaran hutan dan lahan, baik secara langsung dan tidak langsung, juga sangat mengancam keberadaan dan keberlangsungan sumber daya hutan tropis.*
Baca juga: 40.700 kg garam disemai di awan Riau untuk cegah karhutla
Baca juga: BRGM optimalkan sumur bor untuk pembasahan lahan gambut cegah karhutla
Pewarta: Imam Hanafi/sujud mariono
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021