Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan keberadaan infrastruktur pelabuhan dan bandara menjadi pendukung sektor perikanan di Kabupaten Biak Numfor, Papua, dan Kota Tual, Provinsi Maluku.Dalam mendukung kelancaran ekspor perikanan di Kabupaten Biak Numfor, keberadaan infrastruktur Bandara Frans Kaisiepo sudah memadai, ...
“Dalam mendukung kelancaran ekspor perikanan di Kabupaten Biak Numfor, keberadaan infrastruktur Bandara Frans Kaisiepo sudah memadai, yang memungkinkan komoditas perikanan langsung diterbangkan dari Biak ke negara tujuan ekspor lainnya di Asia,” kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Budi Karya mengatakan, Bandara Frans Kaisepo memiliki luas gudang terminal kargo sebesar 324 meter persegi, yang cukup untuk mendukung proses dari ekspor komoditas laut tersebut.
Kata dia, kapasitas per hari dapat melayani sekitar 12 sampai dengan 20 ton per hari.
Baca juga: Menhub tinjau terminal baru Bandara Mopah jelang diresmikan Presiden
Menhub mengapresiasi Pemda Biak Numfor yang meski di tengah pandemi, tetap mampu melaksanakan kegiatan ekspor komoditas produk perikanan.
Lanjut dia, pada Agustus 2021 lalu, telah dilakukan ekspor perdana yang dikirimkan ke Singapura, melalui Bandara Frans KaisepoBaca juga: Menhub: TOD jadi kunci konektivitas antar moda transportasi dengan menggunakan pesawat kargo dari Sriwijaya Air.
Komoditas perikanan yang dikirim yaitu tuna loin seberat 150 kilogram, kepiting 350 kilogram, dan lobster 30 kilogram.
Melalui ekspor perdana dari Biak Numfor ke Singapura ini diharapkan ada peningkatan bukan hanya devisa negara tetapi juga pendapatan daerah dan kesejahteraan nelayan.
“Meski di tengah pandemi kita harus memanfaatkan peluang yang ada. Ini merupakan komitmen besar untuk maju dan bekerja sama mewujudkan Indonesia yang tangguh,” ujar Menhub.
Budi Karya menambahkan, Kemenhub tengah mengembangkan Bandara Frans Kaisepo untuk menambah jumlah fasilitas kargo yakni: 2 (dua) unit gudang pendingin dengan kapasitas 5 Ton/per hari dan gudang transhipment dengan luas 60 meter persegi berkapasitas 6,5 ton.
Selain Bandara, Kemenhub juga tengah melakukan pengembangan Pelabuhan Biak untuk mendukung kegiatan ekspor perikanan, yaitu berupa renovasi terminal penumpang, pengaspalan jalan utama, renovasi gudang seluas 3.800 meter persegi yang ditargetkan selesai pada Oktober atau November 2021.
Sebagai informasi, Menhub bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (Men KKP) Wahyu S. Trenggono mendampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan kunjungan kerja ke Biak dan Tual, pada Rabu (6/10).
Kedua daerah ini merupakan bagian dari wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonsia (WPPNRI).
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021