• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah cermati efek lonjakan harga batu bara ke industri domestik

Pemerintah cermati efek lonjakan harga batu bara ke industri domestik

7 Oktober 2021 20:05 WIB
Pemerintah cermati efek lonjakan harga batu bara ke industri domestik
Tangkapan layar - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ANTARA/Youtube Sekretariat Presiden.

Sekarang justru yang menjadi tantangan bagaimana batu bara di dalam negeri agar industri tetap kompetitif, karena kalau terlalu tinggi juga industri dalam negeri kesulitan untuk memperoleh energi karena terlalu mahal

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan kenaikan harga batu bara saat ini juga menjadi tantangan karena dapat meningkatkan pengeluaran industri domestik untuk memperoleh sumber energi.

Usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, Menko Airlangga Hartarto mengatakan perlu ada keseimbangan antara sektor, agar lonjakan harga batu bara tidak berbalik menekan kegiatan industri dalam negeri.

“Sekarang justru yang menjadi tantangan bagaimana batu bara di dalam negeri agar industri tetap kompetitif, karena kalau terlalu tinggi juga industri dalam negeri kesulitan untuk memperoleh energi karena terlalu mahal,” ujar Menko Airlangga.

Terlepas dari hal itu, Menko Airlangga melihat di sisi lain bahwa meningkatnya harga batu bara telah memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional karena Indonesia merupakan negara penghasil batu bara. Melonjaknya harga komoditas batu bara juga menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: Harga batu bara acuan tembus 161,63 dolar AS per ton pada Oktober 2021

Saat ini, kata Menko Airlangga, pemulihan ekonomi domestik terus berlanjut. Hal itu juga didukung dengan tren penularan kasus COVID-19 yang terus menurun.

Karena itu, lanjut dia, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk membuka aktivitas ekonomi di beberapa wilayah seperti Bali dan Kepulauan Riau.

Secara nasional, indikator makro ekonomi juga menunjukkan pemulihan terus bergulir.

“Indikasi ekonomi meningkat, PMI (Purchasing Manager Index) sudah 52,5 persen (per September 2021), kemudian juga kita lihat kredit dari pada konsumen. Berarti juga penerimaan juga sudah meningkat. Kemudian kita lihat mobilitas meningkat, jumlah visitor ke mal itu juga sudah meningkat, dengan semua kegiatan ini meningkat diperkirakan ekonomi akan tumbuh positif,” kata Menko Airlangga.

Baca juga: PLN pastikan ketersedian batu bara untuk pembangkit listrik
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021