• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah cabut izin PTS ITM karena konflik di tubuh yayasan

Pemerintah cabut izin PTS ITM karena konflik di tubuh yayasan

7 Oktober 2021 22:24 WIB
Pemerintah cabut izin PTS ITM karena konflik di tubuh yayasan
Arsip foto - Mahasiswa Institut Teknologi Medan (ITM) bersiap mengendarai mobil hemat bahan bakar karya mereka pada ajang Sumatra Education and Techno Expo di Medan, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/kye/pri.
Pemerintah mencabut izin Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Institut Teknologi Medan (ITM) yang berada di Kota Medan, Sumatera Utara, karena konflik dualisme kepengurusan di tubuh Yayasan Dwiwarna.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Sumatera Utara Prof Dr Ibnu Hajar Damanik, MSi, ketika dikonfirmasi wartawan melalui Whattshap di Medan, Kamis, membenarkan pemerintah telah mencabut izin PTS ITM tersebut.

Ia menyebutkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek) resmi mencabut izin ITM melalui surat dengan Nomor 438/E/O/2021. "Keputusan itu diambil, karena konflik dualisme di tubuh yayasan tidak kunjung tuntas," ujarnya.

Baca juga: LLDIKTI-X serahkan SK izin pembukaan prodi baru pada dua universitas

Baca juga: IT Telkom Purwokerto diizinkan buka dua prodi baru


Terhitung sejak tanggal 4 Oktober 2021, izin kampus PTS ITM resmi dicabut. "Izin PTS ITM sudah ditutup dan dicabut. Pencabutan izin ITM dan juga 10 program studi di PTS tersebut," katanya.

Ia mengatakan setelah dikeluarkan keputusan Kemendikburistek itu, maka tidak ada lagi aktivitas pendidikan di kampus ITM.

"Jadi, tidak boleh ada lagi aktivitas kampus, dan kalau tetap dilaksanakan menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing.,Bila merugikan orang lain, dan orang yang merasa dirugikan dapat menuntut," ujarnya.

Kepala LLDIKTI itu menambahkan para mahasiswa yang terdaftar di kampus ITM akan difasilitasi kepindahan mereka ke PTS yang lain.*

Baca juga: Unismuh Makassar posisi kedua finalis KDMI 2021

Baca juga: LLDIKTI-X minta mahasiswa manfaatkan program kampus mengajar

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021