"Di tengah ekonomi nasional yang masih landai, kami berhasil mencatatkan pertumbuhan laba positif," kata Direktur Utama KBI (Persero) Fajar Wibhiyadi melalui rilis yang diterima Antara, Kamis.
Dari sisi laba operasional kuartal III 2021 KBI mencapai Rp80,4 miliar meningkat 34,03 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yaitu sebesar Rp60 miliar.
Menurut dia, sektor perdagangan berjangka komoditi, pasar fisik komoditas, serta Sistem Resi Gudang, memiliki potensi besar untuk terus tumbuh.
Baca juga: KBI gencarkan sosialisasi manfaat resi gudang bagi petani
Salah satu inisiasi bisnis baru yang dijalankan KBI di tahun 2021 ini adalah perannya sebagai lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi di pasar fisik timah dalam negeri, yang mulai berjalan sejak Maret 2021.
Sampai dengan September 2021 transaksi perdagangan pasar fisik timah dalam negeri di Bursa Berjangka Jakarta ini mencapai 1.480 lot dengan nilai transaksi sebesar Rp647,9 miliar.
Ke depan KBI akan terus mengembangkan bisnis baru di luar yang sudah berjalan. "Salah satu inisiasi bisnis yang kami targetkan berjalan di kuartal IV 2021 adalah pasar fisik emas digital, di mana KBI akan berperan sebagai lembaga kliring atas transaksi pasar fisik emas digital di Bursa Berjangka Jakarta," katanya.
Ia mengatakan secara infrastruktur dan teknologi KBI siap 100 persen dan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga telah diperoleh beberapa waktu lalu. KBI, kata dia, juga sudah siap sebagai lembaga kliring untuk perdagangan asset kripto.
Terkait sebagai lembaga kliring aset kripto, ia mengatakan KBI sudah siap 100 persen baik dari segi permodalan maupun infrastrukturnya.
Baca juga: KBI bersiap jadi lembaga kliring perdagangan emas dan aset kripto
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021