• Beranda
  • Berita
  • Menggali warisan sejarah dan peradaban terpendam di Sanliurfa, Turki

Menggali warisan sejarah dan peradaban terpendam di Sanliurfa, Turki

10 Oktober 2021 06:48 WIB
Menggali warisan sejarah dan peradaban terpendam di Sanliurfa, Turki
Sanliurfa. (ANTARA/TGA)
Sanliurfa mungkin tak terlalu santer didengar menjadi salah satu destinasi wisata ketika mengunjungi Turki.
 
Namun, siapa yang menyangka bahwa Sanliurfa memiliki banyak warisan sejarah dan budaya yang unik dan kaya. Terletak di Mesopotamia utara, Sanliurfa adalah tujuan yang harus dilihat oleh para pelancong di tenggara Turki.

Pemerintah Turki sendiri kini mendorong provinsi ini untuk lebih dilirik oleh para pengunjung terutama dari mancanegara yang tertarik untuk menggali warisan sejarah dan peradaban manusia.

Berikut adalah rangkuman dari sejumlah tempat bersejarah dan kaya akan budaya di salah satu provinsi terbesar di tenggara Turki.

Baca juga: Peran serta masyarakat dorong pariwisata di Sanliurfa, Turki

Göbeklitepe
Sejak 11.500 tahun yang lalu, Göbeklitepe terletak 15 km timur laut Provinsi Sanliufra. Tempat ini kerap disebut sebagai "rumah bagi "kuil tertua di dunia", dan merupakan salah satu pusat terpenting dari periode Neolitik yang diketahui di dunia.

Komunitas yang hidup dalam keajaiban kuno ini, beralih dari berburu, lalu mengumpul ke sedentisme, dan membangun struktur megalitik yang monumental. Pilar batu kapur berbentuk T yang terletak di tengah struktur adalah salah satu manifestasi pertama dari arsitektur monumental buatan manusia.
Para arkeolog dan penggali di situs bersejarah Gobeklitepe di Sanliurfa, Turki. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)


Monumen-monumen tersebut diyakini telah digunakan selama acara sosial dan ritual. Tiang-tiang yang beberapa di antaranya setinggi 5,50 meter ini dihiasi dengan penggambaran hewan liar, pola geometris, dan sedikit penggambaran abstrak manusia.

Tertulis dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2018, Göbeklitepe yang misterius dan mengesankan menjanjikan pengunjung perjalanan waktu kembali ke periode yang paling tidak diketahui dalam sejarah manusia.

"Simbolisme dan penggambaran pada monumen di Gobeklitepe memberi tahu kita tentang kompleksitas masyarakat prasejarah saat ini," kata arkeolog sekaligus dosen peneliti arkeologi prasejarah di Institut Arkeologi Jerman di Istanbul, Dr. Lee Clare.
Salah satu spot ikonis di situs bersejarah Gobeklitepe yang terletak di Sanliurfa, Turki. Pohon ini diyakini telah ada sejak lama, dan biasanya dibuat para pengunjung untuk berfoto maupun berdoa. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)


Baca juga: Turki perkenalkan Karahantepe sebagai proyek warisan Neolitikum

Baca juga: Turki perkenalkan Tas Tepeler, buka wawasan tentang peradaban manusia

Karahantepe
Karahantepe adalah salah satu situs terbaru di Sanliurfa. Terletak di Taman Nasional Gunung Tek Tek, Karahantepe pertama kali ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Jerman Klaus Schmidt selama survei permukaan pada tahun 1997.

Sejak penggalian situs seluas 140 ribu mil persegi pertama kali dimulai pada tahun 2019, para peneliti telah menemukan lebih dari 250 pilar batu kapur berbentuk T, mirip dengan yang ditemukan di dekat Gobeklitepe, rumah bagi bangunan monumental tertua di dunia.
Situs bersejarah Karahantepe di Sanliurfa, Turki. (ANTARA/TGA)


Meskipun Karahantepe sendiri lebih besar dari Gobeklitepe, kedua situs tersebut berusia kurang lebih sama, yaitu sekira 10 ribu hingga 11.600 tahun lamanya.

Berdasarkan apa yang peneliti pelajari dari Gobeklitepe dan Karahantepe, diyakini bahwa situs dan artefaknya akan lebih berkontribusi pada pemahaman kita tentang zaman Neolitik dan dampaknya terhadap sejarah manusia.

"Ini adalah penemuan arkeologi yang spektakuler. Bangunan-bangunan itu sangat penting bagi orang-orang pada saat itu," kata kepala penggalian situs Karahantepe sekaligus akademisi Universitas Istanbul, Necmi Karul.

Karahantepe sendiri diperkenalkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Turki bersama Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) sebagai salah satu situs yang termasuk di proyek Tas Tepeler.

Pusat pengunjung formal di Karahantepe pun direncanakan akan dibuka pada tahun 2022.
Beberapa artefak dari situs bersejarah Karahantepe yang dipamerkan di Museum Arkeologi Sanliurfa, Turki. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)


Baca juga: Kerajinan tangan Indonesia dipamerkan di Turki

Museum Arkeologi Sanliurfa
Terdiri dari Museum Arkeologi Sanliurfa, Museum Mosaik Haleplibahçe, dan Archaeopark, ini adalah museum terbesar di Turki. Warisan budaya kawasan ini ditampilkan di 14 ruang pameran utama yang mencakup periode Neolitik hingga era Ottoman.

Pengunjung juga dapat melihat 95 persen artefak yang ditemukan di Karahantepe tahun ini dalam “Pameran Manusia Karahantepe dan Neolitik” ("Karahantepe and Neolithic Human Exhibition") di Museum Arkeologi Sanliurfa.

Kastil Sanliurfa
Pusat kota Sanliurfa memiliki banyak spot untuk dijelajahi. Di tengah kota, Anda bisa melihat dengan jelas tempat-tempat yang bisa dikunjungi dan begitu kaya akan nilai sejarah dan ekstetika. Salah satunya adalah Kastil Sanliurfa.

Kastil Sanliurfa diperkirakan dibangun di atas gundukan Neolitik yang berasal dari 9.500 sebelum masehi. Dua kolom Korintus di sini didirikan sebagai struktur peringatan pada abad ke-3 masehi dan menonjol dari kejauhan.
Pemandangan di Balikligöl (Danau Halil ur-Rahman atau Kolam Abraham), Sanliurfa, Turki. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Balikligöl (Danau Halil ur-Rahman atau Kolam Abraham)
Selain warisan sejarah Neolitik, Sanliurfa juga dikenal sebagai "tempat kelahiran Nabi".

Menurut legenda, Nabi Ibrahim (Abraham), bapak dari tiga agama monoteistik utama dunia, dihadang oleh Raja Nimrod saat menghancurkan berhala-berhala pagan. Nimrod menyuruh Abraham, dikorbankan di atas tumpukan kayu pemakaman tetapi Tuhan mengubah api menjadi air dan bara api menjadi ikan.

Abraham terlempar ke udara dari tempat kastil itu berdiri, mendarat dengan selamat di hamparan mawar. Dua kolam air berbentuk persegi panjang, Balikligöl dan Ayn-i Zeliha, diisi dengan apa yang diyakini sebagai ikan mas keramat, sedangkan area di sebelah timur ditanami taman mawar yang mekar.
Salah satu bagian dalam dari Gua dan Masjid Mevlid-i Halil yang terletak di Sanliurfa, Turki. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Gua dan Masjid Mevlid-i Halil
Gua kecil ini adalah salah satu situs ziarah terpenting di Turki. Diyakini oleh banyak umat Islam sebagai tempat kelahiran Nabi Ibrahim, patriark agama-agama Ibrahim, yaitu Yudaisme, Kristen, dan Islam.

Menurut tradisi setempat, Nabi Ibrahim lahir dan disembunyikan dari Raja Nimrod di sini, yang telah menyatakan bahwa semua bayi yang baru lahir harus dibunuh setelah menerima ramalan bahwa kerajaannya akan dihancurkan oleh bayi yang baru lahir.

Di dekat gua, ada masjid Ottoman dengan dekorasi kaligrafi dan ubin yang indah.

Baca juga: Berkelana di Mardin, kota kuno di tenggara Turki nan eksotis

Baca juga: Qatar, Turki berupaya pulihkan penerbangan penumpang di bandara Kabul

Baca juga: Pelaku pariwisata diminta tingkatkan keterampilan bahasa

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021