"Saya sangat bersyukur bisa meraih hasil terbaik di PON pertama saya. Semoga ke depan lebih baik lagi," kata Ceyco usai menerima medali di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, Selasa.
Karateka berusia 22 tahun yang turun di kumite -68kg itu mengawali laga dengan menghadapi wakil Jawa Tengah Sindhytyas Putri. Tidak membutuhkan waktu lama bagi atlet andalan ibukota melaju ke babak perempat final setelah menang dengan skor 9-0.
Setelah tampil apik di laga pertama, Ceyco juga terus tampil apik di laga-laga berikutnya. Tantangan cukup berat hanya terjadi di babak semifinal saat menghadapi wakil tuan rumah Papua, Githa Putri Abhigael meski akhirnya meraih kemenangan dengan skor 5-2.
Di partai final, Ceyco berhadapan dengan wakil Sumatera Utara, Wan Nurul Indana. Di laga final ini, karateka yang mendapatkan dukungan dari publik Papua ini tampil begitu tenang meski masih terbilang muda.
Meski Wan Nurul terus menyerang, upaya yang dilakukan tidak membuahkan poin. Justru Ceyco yang lebih diuntungkan karena mampu mencuri poin terlebih dahulu. Tekanan terus dilakukan oleh wakil DKI Jakarta yang mengakhiri laga dengan kemenangan 3-0 dan berhak meraih medali emas.
Kalah dari Ceyco, Wan Nurul berhak medali perak, sedangkan medali perunggu direbut oleh Ni Made Mada dari Bali dan Githa Putri Abhigael dari Papua.
Dengan kemenangan di PON Papua, peraih emas Kejuaraan Karate AKF Senior Ke-16 di Tashkent, Uzbekistan itu mengaku akan menjalani tahapan latihan yang telah disiapkan mengingat banyak kejuaraan yang sebelumnya terganggu karena pandemi COVID-19.
"Mungkin setelah ini SEA Games Vietnam ya. Kita menunggu perkembangan. Untuk kualifikasi Olimpiade hingga saat ini belum ada informasi," kata atlet cantik yang menjadi punggawa Indonesia di Asian Games 2018 itu.
Baca juga: Masih berduka, karateka kakak beradik Nadine-Naila sumbang perak Papua
Baca juga: Latihan terpusat singkat tak halangi Sulsel kawinkan emas kata beregu
Baca juga: Febi Ramadhan tunggu Claudio Nenobesi di pelatnas karate
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021