Pos Bloc adalah ruang kreatif publik yang direnovasi dari Gedung Filateli Jakarta milik PT Pos Indonesia yang sudah tidak digunakan lagi.
Proyek tersebut merupakan hasil kolaborasi antara PT Pos Properti Indonesia dan PT Pos Indonesia dengan pihak swasta, yakni PT Ruang Kreatif Pos.
"Secara fungsi, kami memberdayakan UMKM lokal. Sebelumnya, kami juga melakukan kurasi melalui 'business proposal' yang dikirimkan oleh UMKM," kata Project Manager Pos Bloc Jakarta, Lila Adinugroho, di Jakarta, Selasa.
Lila menjelaskan, pelibatan UMKM lokal ini dilakukan setelah tahap kurasi berdasarkan proposal bisnis yang diajukan pelaku usaha.
Baca juga: Gedung Filateli Jakarta direnovasi jadi tempat "nongkrong"
Selain itu, hanya UMKM yang kepemilikannya dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang dapat mengisi gerai di Pos Bloc.
Untuk mendukung pemberdayaan UMKM, pengelola Pos Bloc juga tidak menerapkan mekanisme bayar sewa, tapi melalui sistem bagi hasil ("revenue sharing").
Adapun pengembangan Pos Bloc dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, sudah selesai direnovasi seluas 2.400 meter persegi, dari luas total gedung 7.000 meter persegi.
Pada tahap pertama, Pos Bloc menyediakan 25 ruang untuk diisi gerai UMKM. Saat ini, sudah ada 24 UMKM yang menempati gerai tersebut, mulai dari kedai kopi, makanan, kudapan, barang antik, kedai foto hingga pangkas rambut.
Pengembangan Pos Bloc akan dilanjutkan pada tahap kedua, direncanakan pada awal tahun 2022 dengan luas tambahan sekitar 4.800 meter persegi.
"Nantinya akan lebih banyak UMKM yang dilibatkan pada tahap kedua. Hanya saja berapa total UMKM tahap kedua baru bisa dilihat setelah kita serah terima dengan PT Pos Indonesia," kata Lila.
Baca juga: Erick Thohir berharap ruang kreatif Pos Bloc jadi wadah bagi milenial
Baca juga: PT Pos Indonesia tarik pengunjung muda lewat Retro/Spektif
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021