Dua hektare lahan gambut di Aceh Barat terbakar

12 Oktober 2021 22:29 WIB
Dua hektare lahan gambut di Aceh Barat terbakar
Petugas pemadam kebakaran melakukan upaya pemadaman api di lokasi kebakaran lahan gambut di kawasan Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (12/10/2021). ANTARA/HO-BPBD Aceh Barat

angin yang kencang pada siang hari membuat petugas kesulitan

Dua hektare lahan gambut masing-masing berlokasi di ruas Jalan Generasi Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan dan Desa Peunaga Cut, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat terbakar, Selasa.

“Upaya pemadaman masih terus dilakukan, namun karena sudah malam hari, pemadaman akan dilakukan besok pagi,” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Aceh Barat Mashuri di Meulaboh, Selasa malam.

Ia merincikan, lahan yang terbakar yakni di Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan sekitar 0,5 hektare, dan di Desa Peunaga Cut, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat mencapai 1,5 hektare.

Baca juga: Tiga hektare lahan gambut di perbatasan Aceh Jaya-Aceh Barat terbakar
Baca juga: Tiga hektare lahan di Aceh Tengah dilaporkan terbakar
Baca juga: KLHK perkuat tiga strategi cegah kebakaran hutan dan lahan


Pemadaman melibatkan sejumlah pihak antara lain BPBD Aceh Barat bersama TNI, Polri, Tim KPH Wilayah IV, dan masyarakat ikut melakukan upaya pemadaman api di dua lokasi terpisah.

"Hembusan angin yang kencang pada siang hari membuat petugas kesulitan melakukan pemadaman, selain itu sumber air juga terbatas," katanya.

BPBD Aceh Barat juga turut mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran, dan satu unit mesin air.

Hingga Selasa malam, sejumlah titik api masih terlihat di lokasi kebakaran. Namun karena terbatasnya jarak, upaya pemadaman ditunda dan dilanjutkan pada Rabu pagi, demikian Mashuri.

Baca juga: Belasan hektare lahan warga di dataran tinggi Aceh Tengah terbakar
Baca juga: 34 hektare hutan pinus-lahan pertanian terbakar di Bener Meriah-Aceh
Baca juga: KLHK sebut adanya tren penurunan kasus karhutla di kawasan konservasi

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021