Kabar terkini pandemi COVID-19 dunia

13 Oktober 2021 20:53 WIB
Kabar terkini pandemi COVID-19 dunia
Seorang warga berjalan di tepi pelabuhan di seberang Sydney Opera House selama penguncian COVID-19 di Sydney, Australia, Rabu (6/10/2021). ANTARA/REUTERS//Loren Elliott/as/aa.
Berikut ini adalah kabar terbaru tentang pandemi COVID-19 dari berbagai belahan dunia.

Asia-Pasifik

* New South Wales akan melonggarkan lebih banyak pembatasan di Sydney sepekan lebih cepat dari yang direncanakan pada 18 Oktober. Negara bagian terpadat di Australia itu mengejar pencapaian target vaksinasi penuh 80 persen dari populasinya.

* Maskapai penerbangan di Asia-Pasifik menambah jadwal dan penawaran tiket penerbangan ketika sejumlah pembatasan perjalanan mulai dilonggarkan.

* Korea Selatan membentuk panel pada Rabu untuk membahas strategi tentang cara "hidup bersama COVID-19" dalam jangka panjang. Negara itu berusaha melonggarkan pembatasan dan membuka kembali ekonominya saat vaksinasi semakin meningkat.

Baca juga: Vaksinasi naik, pembatasan di Sydney mungkin dilonggarkan lebih awal

Timur Tengah dan Afrika

* Rwanda, Senegal dan Afrika Selatan bisa menjadi lokasi potensial untuk pabrik vaksin Moderna di Afrika, kata petinggi perusahaan farmasi AS itu.

Amerika

* Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan perintah eksekutif Gubernur Texas Greg Abbott -yang melarang perusahaan dan entitas lainnya menerapkan kewajiban vaksin- tidak sejalan dengan pemulihan bisnis di negara bagian itu.

* Seorang hakim federal memutuskan bahwa negara bagian New York tidak bisa mewajibkan vaksin pada pekerja medis tanpa mengizinkan pemberi kerja untuk mempertimbangkan pengecualian karena alasan agama.

* Panama telah menyetujui vaksin Pfizer untuk digunakan sebagai dosis penguat bagi orang-orang berisiko tinggi, termasuk pekerja medis, pasien rawat inap, penghuni panti jompo dan warga berusia di atas 55 tahun.

Baca juga: Mahkamah Agung AS izinkan wajib vaksin sekolah di New York

Eropa

* Rusia dan Uni Eropa akan mendiskusikan syarat-syarat untuk pengakuan bersama atas sertifikat vaksin yang digunakan masing-masing kawasan, kata kantor berita Interfax yang mengutip kementerian kesehatan Rusia.

* Inggris mengatakan masyarakat seharusnya bisa berbelanja keperluan Natal seperti biasa dan tak akan ada kelangkaan barang hadiah, setelah pengiriman kontainer berisi mainan dan peralatan elektronik dialihkan dari pelabuhan terbesar negara itu karena kapasitasnya penuh.

Perkembangan Medis

* Penerima vaksin Johnson & Johnson akan memiliki respons antibodi penetralisir yang lebih kuat jika diberikan vaksin mRNA sebagai dosis kedua, menurut laporan Axios yang mengutip sumber yang mengetahui data Institut Kesehatan Nasional AS.

* India menganjurkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Bharat Biotech pada kelompok usia 2-18 tahun ketika negara berpenduduk terbanyak kedua di dunia itu memperluas vaksinasi.

* CureVac mengatakan akan menghentikan pengembangan vaksin COVID-19 generasi pertama dan mengalihkan fokusnya pada pengembangan teknologi vaksin mRNA bersama GSK.


Baca juga: Respons antibodi penerima J&J lebih kuat jika diberi "booster" mRNA

Dampak Ekonomi

* Saham-saham Asia tertekan pada Rabu ketika kekhawatiran tentang kenaikan tarif listrik yang memicu inflasi membebani sentimen pasar dan mendorong ekspektasi bahwa AS secara bertahap akan mengurangi pembelian obligasi darurat sebagai stimulus di masa pandemi.

* Pertumbuhan ekspor China di luar perkiraan meningkat pada September karena permintaan global yang masih solid mengimbangi tekanan terhadap sektor manufaktur akibat keterbatasan listrik, kemacetan pasokan, dan kemunculan kembali kasus lokal COVID-19.

* Ekonomi Inggris kembali tumbuh pada Agustus setelah terkontraksi untuk pertama kali dalam enam bulan pada Juli. Kondisi itu mendorong perkiraan pasar keuangan bahwa bank sentral Inggris akan mulai menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun.

Sumber: Reuters


Baca juga: New York diharuskan kecualikan vaksin COVID-19 atas alasan agama


Baca juga: China persoalkan kunjungan Wapres India di wilayah sengketa

Pewarta: Anton Santoso
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021