Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, penerapan kultur probiotik atau mikroorganisme kecil yang memberikan efek baik kepada organisme inangnya, berpotensi melesatkan kinerja budidaya perikanan.Dengan segudang manfaat ini, dapat dikatakan bahwa probiotik merupakan super suplemen....
"Dengan masifnya kegiatan budidaya, harga ikan pun saat ini stabil dan memiliki berbagai variasi untuk dikonsumsi. Untuk tingkatkan produksi, tentu kita harus berinovasi, salah satunya dengan menekan kebutuhan pakan, air dan meminimalisir limbah dengan probiotik," kata Plt Kepala Badan Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Kusdiantoro dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan, probiotik memiliki berbagai manfaat dalam budidaya perikanan, seperti meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan imun ikan/udang.
Baca juga: KKP: Ekonomi biru jadi titik tolak pendekatan perikanan budidaya
Selain itu, ujar dia, probiotik dapat meningkatkan kualitas perairan di media budidaya yang digunakan. Probiotik juga mampu menyerap racun (amoniak) dan mengurangi pengaruh negatif bahan organik (sisa pakan dan kotoran ikan) dalam air.
"Dengan segudang manfaat ini, dapat dikatakan bahwa probiotik merupakan super suplemen . Dengan segala manfaatnya probiotik dapat meningkatkan produktivitas dan mempercepat pembesaran ikan," paparnya.
Kusdiantoro juga mengemukakan, pihaknya telah melakukan Pelatihan Kultur Probiotik Angkatan 2, secara daring dan diikuti oleh 372 peserta dari 34 Provinsi pada 13 Oktober 2021, dengan berbagai latar belakang profesi.
Ia menuturkan, pelatihan ini merupakan implementasi untuk mendukung program prioritas KKP yang digagas oleh Menteri Trenggono, yakni pengembangan budidaya perikanan untuk peningkatan ekspor yang didukung hasil riset kelautan dan perikanan, di mana terdapat empat komoditas unggulan di pasar global yaitu udang, lobster, kepiting dan rumput laut.
Baca juga: KKP ajak generasi muda Papua kembangkan UMKM budidaya perikanan
Kusdiantoro mendorong pula agar para peserta pelatihan agar dapat menggunakan peluang ini untuk berwirausaha di bidang probiotik, mengingat besarnya pasar budidaya yang akan tersedia dalam tahun-tahun mendatang.
Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu menyatakan bahwa konsep ekonomi biru merupakan titik tolak dari pendekatan yang dilakukan pihaknya dalam mengembangkan perikanan budidaya nasional.
"Tahun 2022, KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menyiapkan program terobosan perikanan budidaya dengan pendekatan ekonomi biru," kata Tb Haeru Rahayu, yang akrab disapa Tebe.
Menurut Tebe, konsep ekonomi biru yang diusung oleh pihaknya dilakukan melalui optimalisasi sumber daya perikanan budidaya secara produktif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Ia menyatakan bahwa penerapan ekonomi biru dalam perikanan budidaya melalui penerapan inovasi dan teknologi harus memperhitungkan keseimbangan antara dampak ekonomi dan dampak ekologi.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021