Asisten Manager Corporate Communication & CSR PT PTC, Olivia Steffibda Lasut melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan kegiatan ini sebagai salah satu langkah konkret dalam mendukung penerapan tujuan pembangunan berkelanjutan kategori penanganan perubahan iklim dan pertumbuhan ekonomi.
"Pelatihan hidroponik dipilih sebagai salah satu pelatihan kewirausahaan sosial sebagai salah satu implementasi pemanfaatan lahan sempit sebagai pertanian perkotaan dan sebagai upaya pengurangan emisi karbon rumah tangga dan lingkungan sekitar," kata Olivia.
Olivia menuturkan pelatihan ini menyasar kelompok ibu rumah tangga, disabilitas yang tidak memiliki pekerjaan, putus hubungan kerja, eks warga pemasyarakatan (lapas), pemuda putus sekolah dan keluarga pra sejahtera.
Melalui skema tanggung jawab sosial dan lingkungan, PT Pertamina Training & Consulting bermitra dengan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun memberdayakan masyarakat untuk melatih masyarakat mencapai kemandirian ekonomi keluarga dengan berwirausaha.
Baca juga: YIIM gulirkan UMKM kuliner guna genjot ekonomi rakyat saat pandemi
Olivia menyatakan pelatihan hidroponik mulai dilaksanakan sejak 27 Agustus 2021 secara daring selama dua hari dan dilanjutkan dengan program monitoring dengan total 17 orang peserta terpilih melalui serangkaian proses seleksi.
Para peserta hidroponik daring mendapatkan peralatan media tanam sebagai bentuk praktikum langsung dan dipantau secara terus-menerus hingga masa panen. Adapun tanaman hidroponik yang disemai adalah benih sawi, selada, kangkung, dan bayam.
Acara puncak dan penutupan serangkaian pelatihan hidroponik dilaksanakan panen raya sayuran hidroponik di Sanggar Daya Kemanusiaan, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (13/10).
Selain itu, terdapat kegiatan pelatihan memasak mi ayam sehat dengan sayuran hidroponik berbasis bebas pengawet oleh perwakilan peserta pelatihan hidroponik dipandu oleh Sri Wahyuni sebagai mentor kuliner mi ayam dan dilanjutkan evaluasi pelatihan hidroponik oleh Ir Dwi Astuti Setyaningrum selaku fasilitator pelatihan selama kegiatan mentoring.
Sementara itu, Manajer Program YIIM Ahmad Fanani menyebutkan PT PTC dan YIIM telah menyalurkan instalasi media tanam hidroponik dan bibit sayuran kepada masyarakat binaan Sanggar Daya Kemanusiaan sebanyak lima unit instalasi.
"Kemudian tahap selanjutnya akan disalurkan masing-masing lima instalasi dan bibit untuk empat komunitas lainnya," ujar Fanani.
Baca juga: Pertamina dan YIIM latih disabilitas jadi barista
Fanani mengungkapkan empat komunitas itu, yaitu komunitas taman baca warga desa Rumpin Bogor, komunitas anak jalanan binaan Yayasan Bina Anak Pertiwi Pasar Minggu, Yayasan Difabel Mandiri Indonesia dan komunitas warga pra sejahtera binaan Rumah Kreatif Generasi Masa Depan di Ciputat.
Serta setiap lima instalasi dan bibit sayuran untuk tiga peserta umum perorangan diluar komunitas yang terpilih menerima bantuan.
Total akan ada 40 bantuan instalasi media tanam hidroponik untuk lima komunitas yang akan diserahkan oleh PTC dan YIIM sebagai bantuan infrastruktur modal usaha menanam sayuran sehat. Kelima komunitas tersebut telah mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dan praktik menanam sayuran sehat hidroponik.
Fanani mengatakan pelatihan metode hidroponik akan menumbuhkan hobi yang positif dan produktif, serta diterapkan secara berkelanjutan yang berdampak kepada hasil yang tidak hanya selesai pada masa penanaman dan panen.
Kemudian akan dimulai pembentukan UMKM binaan dengan diversifikasi produk olahan hidroponik hingga peralatan hidroponik dengan pangsa pasar lokal dan e-commerce.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021