Penyelenggaraan Formula E tak masuk APBD 2021

14 Oktober 2021 22:45 WIB
Penyelenggaraan Formula E tak masuk APBD 2021
Aspal yang diuJicobakan untuk perhelatan Formula E di kawasan Tenggara Monas, Sabtu (22/2/2020). (ANTARA/HO-OC Formula E)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan bahwa anggaran penyelenggaraan Formula E tidak masuk dalam rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2021.

Menurut Riza, penggunaan dana dari APBD untuk Formula E hanya dilakukan pada APBD-Perubahan 2019 dan APBD 2020.

"Anggaran Formula E kan sudah sebelumnya dan untuk di tahun ini tidak ada anggaran untuk itu. Anggaran untuk komitmen dan lain-lain, itu kan sudah dibayarkan di anggaran sebelumnya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Untuk penyelenggaraan Formula E Juni 2022 mendatang, pihaknya tidak menggunakan dana APBD DKI lagi, namun akan menggunakan anggaran dari pihak ketiga.

"Ke depan, seperti yang sudah disampaikan,
Jakpro akan menggalang dana untuk kepentingan Formula E dari pihak ketiga, pihak swasta, dari sponsor dari publik dan dari semua," kata Riza.

Baca juga: Wagub DKI: FEO tinjau pilihan sirkuit Formula E bulan Oktober
Baca juga: Wagub DKI bantah batalnya Formula E di Monas karena alasan politis


DPRD bersama Pemprov DKI Jakarta resmi menyepakati (dalam paripurna) besaran nilai rancangan KUPA-PPAS APBD tahun anggaran 2021 sebesar Rp79,52 triliun dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, Kamis ini.

Besaran anggaran tersebut telah sesuai dengan hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi DKI Jakarta.

Rinciannya, pendapatan daerah yang semula direncanakan sebesar Rp72,18 triliun disesuaikan menjadi Rp64,84 triliun, rencana belanja daerah Rp72,96 menjadi Rp69,62 triliun sehingga netto belanja daerah mengalami pengurangan Rp3,33 triliun atau 4,58 persen.

Sementara, penerimaan pembiayaan dialokasikan Rp12 triliun, berasal dari prediksi Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SiLPA) dan penerimaan pinjaman daerah di mana penerimaan pembiayaan meningkat Rp2,67 triliun menjadi Rp14,68 triliun.

Sedangkan postur pengeluaran pembiayaan dalam Rancangan KUPA-PPAS 2021 mengalami penurunan proyeksi Rp11,22 triliun menjadi Rp9,89 triliun.
Baca juga: Monas batal jadi lokasi balapan Formula E karena beberapa pertimbangan

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021