"Inilah yang selalu saya katakan, kalau mau membuat desa wisata buatlah desa wisata alam karena tidak dibatasi umur. Ini sampai anak cucu kita masih senang karena alami," katanya saat meninjau tempat wisata Setigi milik Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat.
Menurut Halim Iskandar, banyak desa di Indonesia mempunyai potensi luar biasa dalam hal pariwisata berbasis alam. Namun, selama ini potensi tersebut belum diolah menjadi sebuah kekuatan karena minimnya kreativitas dan inovasi.
Baca juga: Wisata Setigi, contoh keberhasilan pengelolaan bekas tambang
Halim Iskandar mengatakan Setigi merupakan tempat wisata yang patut dicontoh oleh desa-desa lain di Indonesia karena Setigi memanfaatkan keindahan alam dan menjaga kearifan lokal setempat.
Setigi sebelumnya merupakan bekas galian tambang dan sempat menjadi tempat pembuangan sampah yang kemudian disulap menjadi tempat wisata menarik.
Dengan manajemen pengelolaan yang bagus dari perangkat desanya, kata dia, tempat wisata tersebut mampu memberikan sumber pemasukan untuk kas desa. Dari Setigi dan unit usaha lain milik BUMDes, Desa Sekapuk yang dipimpin Abdul Halim itu bisa meraup laba bersih Rp9,9 miliar dalam setahun.
Baca juga: Mendes ingin ada forum pemantau pelaporan kegiatan pendamping desa.
"Saya mengajak semua warga desa, sahabat desa untuk datang ke sini, baik itu aparat desa pengurus BUMDes maupun pengelola desa wisata. Di samping berwisata silakan belajar dari pengalaman Pak Kades Sekapuk dalam melakukan inovasi," kata Halim Iskandar dikutip dari siaran pers.
Selanjutnya, Menteri Halim yang didampingi istrinya, Lilik Umi Nashriyah, diajak meninjau pembangunan tempat wisata kedua milik Desa Sekapuk, yaitu Agrowisata Kebun Pak Inggih atau KPI yang di dalamnya terdapat Monumen Ratu Agro.
Baca juga: Mendes: Go Borneo perluas pemasaran produk UMKM khas Kaltim
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021