Ratusan kader dan pengurus Partai Ummat Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mengundurkan diri secara massal.Karena tidak ada titik temu, akhirnya kami selaku pendiri juga mengundurkan diri.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, kader Partai Ummat Batam Jasnidar mengatakan bahwa pengunduran diri itu karena adanya masalah internal di lingkungan partai.
Walaupun sempat dicarikan solusi, menurut dia, belum ada titik temu dari kedua belah pihak.
"Karena tidak ada titik temu, akhirnya kami selaku pendiri juga mengundurkan diri," kata Jasnidar.
Disebutkan pula bahwa deklarasi pengunduran diri massal diikuti oleh seratusan kader dan anggota Partai Ummat di Lapangan WTB Batam, Minggu (17/10).
Sementara itu, Ketua DPW Partai Ummat Kepulauan Riau Nur Syafriadi menyatakan belum menerima surat pengunduran diri para kader dan pengurus tersebut. Namun, dia mengakui jika ada sejumlah kader yang berseberangan dan ingin mengundurkan diri.
"Ada lima orang kemarin protes. Mereka ingin mengundurkan diri. Akan tetapi, sejauh ini saya belum menerima surat pengunduran dirinya," kata Nur Syafriadi.
Pengunduran diri tidak hanya terjadi di daerah. Sebelumnya, dua loyalis Amien Rais sebagai pendiri Partai Ummat mengundurkan diri dari partai, yakni Agung Mozin sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat dan Neno Warisman sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Ummat.
Menurut Ketua umum Partai Ummat Ridho Rahmadi, yang menjadi tantangan partainya saat ini adalah mengakomodasi mereka yang ingin masuk partai dan berada di posisi strategis.
Baca juga: Ridho Rahmadi tidak permasalahkan loyalis keluar dari Partai Ummat
Baca juga: Ridho Rahmadi: Partai Ummat siap berkompetisi pada Pemilu 2024
Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021