Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu akan menjadikan Pulau Panjang sebagai destinasi wisata religi, menyusul temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar dikembalikan fungsinya untuk zona perdagangan dan jasa.Kami ingin membangun spot wisata baru (religi) di sana
"Kami ingin membangun spot wisata baru (religi) di sana, terkait potensi yang ada dimiliki setiap pulau," ujar Bupati Kepulauan Seribu Junaedi, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia mengakui, sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maka pembangunan bandar udara (bandara) tidak dapat dilanjutkan, tetapi dikembalikan ke zona perdagangan dan jasa.
Oleh karena itu, lanjutnya, sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 371 Tahun 2021 tentang Penetapan Destinasi Wisata Kabupaten Kepulauan Seribu, maka Pulau Panjang di Kelurahan Pulau Kelapa menjadi obyek wisata religi karena ada salah satu makam keramat Sultan Maulana Mahmud Zakaria.
Langkah awalnya, kata Junaedi, adalah membangun akses wisata ke lokasi tersebut.
Baca juga: Kepulauan Seribu benahi fasilitas penunjang wisata Pulau Untung Jawa
Luas Pulau Panjang seluruhnya kurang lebih 12 hektare, sementara luas makam Sultan Maulana Mahmud Zakaria kurang lebih 100 meter persegi.
"Saat ini sedang dibangun akses dermaga dan jalan menuju lokasi makam tersebut," kata Junaedi.
Junaedi belum merinci anggaran yang dipersiapkan untuk membangun Pulau Panjang jadi destinasi wisata religi.
Selanjutnya, dia ingin makam di sana akan dikagumi banyak orang, seperti makam Sunan Gunung Djati.
Di sana saat ini, katanya, terdapat bangunan seperti joglo yang teduh untuk setiap pengunjung yang datang.
Tapi ada kelebihan berwisata di Pulau Panjang yakni wilayah pantainya, di sana juga bisa sambil berwisata air. "Bisa menyelam atau snorkeling dan lain-lain," kata Junaedi.
Baca juga: 3.296 wisatawan berlibur di Kepulauan Seribu
Ia berharap ke depannya bisa juga membangun bangunan untuk istirahat wisatawan dan sarana pendukung lainnya di Pulau Panjang.
Sejak awal, Junaedi menginginkan setiap pulau yang ada di Kepulauan Seribu mempunyai minimal satu destinasi wisata bagi para pelancong.
Tujuan dibangunnya destinasi wisata adalah agar perekonomian tumbuh.
Ia memberikan contoh, destinasi wisata Kampung Jepang di Pulau Untung Jawa, lalu pantai terbitnya matahari (Pantai Sunrise) di Pulau Pramuka.
Ia menambahkan, proses pembangunannya antara lain melalui gerakan masyarakat dan kolaborasi dengan pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
Baca juga: Kota Tua ingin kemas paket wisata hingga ke Pulau Seribu
"Kalau ini berkembang lagi, mungkin akan mengembangkan kios-kios UMKM, kalau ada kolaborasi," kata Junaedi.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021