Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan pencairan kilat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako untuk mendorong pendistribusian bantuan sosial di Bali.
“Saya datang ke sini karena kartunya belum diserahkan kepada penerima, sehingga saya minta para penerima PKH dijemput,” ujar Mensos Risma usai menyaksikan penyaluran PKH dan Program Sembako di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Baca juga: Mensos ingatkan daerah percepat distribusi bantuan sosial
Pencairan kilat itu dilakukan Risma setelah mengadakan rapat pemadanan data bantuan sosial (bansos) dengan kepala dinas sosial seluruh kabupaten/kota di Bali, perwakilan bank-bank milik negara (Himbara) dan para pendamping sosial.
Dalam rapat tersebut, Mensos menyoroti ada KPM di Bali yang belum menerima bantuan sekitar 75.000 dengan perhitungan akumulasi anggaran yang belum cair dari Juli-September mencapai sekitar Rp450 miliar.
Oleh karena itu, Risma meminta para pendamping bantuan sosial untuk menjemput para penerima manfaat yang belum melakukan transaksi dari Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan.
“Yang katanya belum dibagi, saya minta jemput. Ternyata ya betul, mereka belum mencairkan selama lima bulan,” kata Risma.
Dalam pencairan kilat itu Mensos Risma memastikan belasan penerima manfaat yang tiba di lokasi acara di Kabupaten Badung langsung menerima bantuan tersebut secara tunai.
Baca juga: Komisi VIII apresiasi Mensos cepat selesaikan kerumitan bansos
Baca juga: Bank BTN pastikan penyaluran bansos dan BSU tepat sasaran
Risma juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk mempercepat distribusi bantuan sosial mengingat perannya dalam mendorong roda perekonomian. “Kalau masih ada ribuan KPM belum cair, ekonomi di level bawah tidak bergerak. Sementara ini sudah pertengahan Oktober. Kalau tidak segera dicairkan akan segera kena blokir," ujar Risma.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021