Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong produk lokal mengantongi label standar nasional Indonesia (SNI) untuk meningkatkan daya saing dan menembus pasar nasional hingga internasional.Tujuan SNI adalah untuk menjaga mutu dan kualitas pruduk agar tetap sama. Jangan sampai produk itu menurun kualitasnya setelah memiliki branding di masyarakat
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Sumsel, Selasa, mengatakan pelaku usaha di Sumsel harus menyadari pentingnya SNI sebagai salah satu strategi memenangkan pesaingan pasar.
Tujuan SNI adalah untuk menjaga mutu dan kualitas pruduk agar tetap sama. Jangan sampai produk itu menurun kualitasnya setelah memiliki branding di masyarakat, katanya.
Menurut dia, edukasi terkait pentingnya SNI juga perlu dilakukan pihak Badan Standarisasi Nasional (BSN) kepada masyarakat Sumsel untuk mendorong pengetahuan masyarakat akan pentingnya SNI bagi produk yang dijual maupun dibeli.
Produk hasil industri lokal asal Sumsel harus melihat peluang ini, sehingga ada standar khusus bagi produk-produk yang ada di Sumsel, kata dia.
Sementara itu, Kepala BSN Kukuh Syaefudin Achmad mengatakan kehadiran BSN diharapkan memberi kontribusi standar perlindungan bagi masyarakat Indonesia dari beragam produk yang dihasilkan di dalam negeri.
Manfaat yang didapat dari penerapan SNI yakni meningkatkan daya saing industri nasional, menjamin mutu hasil industri, dan menciptakan persaingan usaha yang sehat dan adil.
Penggunaan SNI juga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya karena terjadi optimasi proses produksi.
"Saat ini, terdapat 13.000-an produk lokal di Indonesia yang sudah mengantongi SNI. Di Sumsel juga sudah banyak, termasuk kuliner pempek," ucapnya.
Untuk memaksimalkan kinerja dalam menyokong kemajuan produk lokal ini, BSN akan membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) BSN di Provinsi Sumsel.
Baca juga: Gubernur Sumsel minta solusi penyelesaian kasus sumur minyak ilegal
Baca juga: Program "keroyok vaksin", upaya Sumsel kejar target "herd immunity"
Baca juga: Sumsel gerakkan warga jalankan program kemandirian pangan
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021