Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membentuk Forum Pewarta Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Forta Bangga Kencana) yang akan mengisi ruang komunikasi jurnalis untuk menyebarkan informasi terkait program kerja BKKBN.
“Kami ucapkan selamat pada pengurus terpilih forum Forta Bangga Kencana untuk kepengurusan sampai 2023. Harapannya ke depan memajukan program Bangga Kencana melalui kegiatan media,” kata Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat BKKBN Putut Riyatno dalam acara Penetapan Pengurus Forum Jurnalis Bangga Kencana dan Sosialisasi Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti di Bogor, Selasa.
Dalam forum ditetapkan tiga orang jurnalis dari berbagai media untuk menjadi pengurus inti, yakni Dian dari Waspada sebagai ketua, Rini dari Kedaulatan Rakyat sebagai sekretaris dan Anang dari MNC Trijaya sebagai bendahara yang menjabat pada 2021-2023. Sedangkan jumlah anggota masih dalam tahap diskusi.
Baca juga: BKKBN distribusikan dana untuk vaksinasi dan stunting empat wilayah
Ia menjelaskan forum itu tidak hanya akan menyebarkan informasi mengenai program kerja BKKBN saja, tetapi juga isu-isu kesehatan yang berkaitan dengan stunting (kekerdilan), program KB dan vaksinasi pada ibu hamil kepada masyarakat.
Untuk menyebarkan pengetahuan tersebut, lanjutnya, media memiliki peran yang sangat penting untuk menyebarluaskan berita, khususnya soal pemahaman dan perkembangan stunting yang menjadi tugas utama BKKBN saat ini.
Ia mengatakan selain perkembangan stunting, forum tersebut juga dapat membantu memberikan pemahaman pada masyarakat mengenai upaya penanganan dan pentingnya menjaga kesehatan terutama kesehatan ibu dan bayi untuk dapat menurunkan angka stunting.
Menurut Putut, masyarakat perlu mengetahui bahwa stunting sangat mengganggu potensi sumber daya manusia, karena membahayakan kesehatan, bahkan menimbulkan kematian pada bayi yang baru lahir.
Melalui Forta Bangga Kencana, kata dia, diharapkan masyarakat dapat mengetahui bahwa BKKBN memiliki tugas untuk membantu memonitoring perkembangan ibu dan anak dalam tiga fase yang mencakup fase persiapan pasangan sebelum menikah, pendampingan ketika hamil dan pendampingan pada anak hingga berusia dua tahun.
“BKKBN bertugas di hulunya, dalam arti pencegahannya. Maka dari itu, kita dalam hal pencegahan itu dimulai ketika saat menjelang pernikahan,” kata dia.
Baca juga: Tangani stunting di desa, Kemendes PDTT-BKKBN integrasikan data
Putut berharap dengan adanya Forta Bangga Kencana, pihaknya dapat menyebarluaskan informasi kesehatan yang bisa menjangkau khususnya ibu hamil dan bayi di provinsi lain yang ada di Tanah Air.
“Mudah-mudahan kita saling menjaga, saling bersilaturahim, berkomunikasi yang baik untuk hal-hal yang berhubungan dengan pemberitaan program Bangga Kencana ini,” tegas dia.
Ketua Forta Bangga Kencana Dian mengatakan siap untuk bekerja sama dan menjalankan amanah bersama BKKBN dalam rangka menurunkan angka stunting di Indonesia yang masih tinggi.
“Mudah-mudahan dua tahun ke depan, kita bisa bekerja sama untuk menjalankan amanah dari negara terkait dengan penurunan angka stunting,” kata Dian.
Ia mengaku tugas yang diberikan merupakan tugas yang berat. Dia berharap dengan bantuan dari jurnalis lainnya dapat mengakomodasi seluruh informasi yang akan disajikan pada masyarakat.
Ia berharap BKKBN dapat mendengarkan segala saran, masukan dan bekerja sama mendukung kinerja Forta Bangga Kencana, sehingga semua informasi dapat tersalurkan dan masalah stunting dapat teratasi semaksimal mungkin.
“Kita bisa bekerja bersama untuk menyukseskan program BKKBN, khususnya stunting, mudah-mudahan teman-teman jurnalis semua bisa ikut berpartisipasi bersama-sama,” kata dia.
Baca juga: BKKBN atasi stunting lewat edukasi pengasuhan pada keluarga
Baca juga: BKKBN: Kunci penuntasan stunting berasal dari pola asuh keluarga
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021