• Beranda
  • Berita
  • Akademisi: Maulid Nabi momentum meneguhkan solidaritas sosial

Akademisi: Maulid Nabi momentum meneguhkan solidaritas sosial

19 Oktober 2021 20:20 WIB
Akademisi: Maulid Nabi momentum meneguhkan solidaritas sosial
Akademisi dari UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto Muridan. ANTARA/Wuryanti Puspitasari.
Akademisi dari UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto Muridan mengatakan Maulid Nabi atau Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan momentum untuk meneguhkan solidaritas sosial di tengah pandemi COVID-19.

"Maulid Nabi merupakan momentum yang tepat untuk meneguhkan solidaritas dan kebersamaan di tengah kondisi pandemi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Dia mengatakan peringatan Maulid Nabi diharapkan tidak hanya dimaknai sebagai seremoni saja, tetapi juga harus dapat menjadi media untuk meneladani dan meneguhkan sekaligus meningkatkan solidaritas masyarakat tanpa memandang kelas sosial.

"Membangun solidaritas sosial ini penting apalagi di tengah terjangan pandemi yang belum berakhir," katanya.

Baca juga: Pemerintah tidak larang masyarakat rayakan Maulid Nabi

Baca juga: Warga Muslim Jayawijaya-Papua rayakan Maulid Nabi


Dia menambahkan memperingati Maulid Nabi berarti belajar dari keteladanan Nabi SAW sebagai sosok yang memiliki tanggung jawab yang kuat terhadap diri keluarga dan juga umat.

"Nabi SAW mengajarkan bagaimana berperilaku yang baik di tengah-tengah masyarakat. Sungguh ini ajaran yang sangat luar biasa dan mulia, bagaimana tidak, Nabi SAW mengajarkan umat untuk saling menghormati perbedaan baik suku ras, dan golongan," katanya.

Dia menambahkan bahwa Nabi SAW juga mengajarkan kebersamaan, saling menolong, serta saling membantu demi kejayaan umat dan melarang perilaku saling menjatuhkan, memaki dan merendahkan orang lain.

"Hingga saat ini ujian yang menimpa bangsa ini berupa pandemi COVID-19 belum berakhir. Walaupun ada tren penurunan yang signifikan tetapi paparan terhadap individu masyarakat masih terjadi. Karena itu rasa solidaritas masyarakat diketuk untuk bersama-sama menanggulangi," katanya.

Hal itu, kata dia, sesuai dengan yang diajarkan Nabi SAW, bahwa masyarakat harus saling mengingatkan, membantu dan menguatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

"Sangat penting untuk bahu membahu membantu pemerintah dalam menangani pandemi ini. Bukan hanya pada aspek mengurangi paparan baru, tetapi juga pada aspek dampak yang telah ditimbulkannya," katanya.

Hal itu menurut dia dikarenakan dampak pandemi hingga saat ini masih sangat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat.

"Untuk itu harus saling berbagi informasi dan saling memotivasi agar setiap individu dapat menjaga prokes dan mengikuti vaksinasi. Semua pihak tentu ingin pandemi segera berakhir sehingga semua kegiatan dapat berjalan normal kembali," katanya.*

Baca juga: Tradisi Aruh Mulud Suku Banjar di Sergai peringati Maulid Nabi

Baca juga: Walkot: Libur Maulid Nabi dipindah, ASN Pemkot Jayapura tetap bekerja

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021