Saham-saham Korea Selatan bergerak naik pada perdagangan Kamis pagi, karena data perdagangan domestik yang kuat dan laporan keuangan perusahaan-perusahaan AS yang optimis semalam mengangkat sentimen di pasar dalam negeri.Indeks KOSPI terangkat 9,69 poin atau 0,32 persen, menjadi diperdagangkan di 3.022,82 poin
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terangkat 9,69 poin atau 0,32 persen, menjadi diperdagangkan di 3.022,82 poin pada pukul 01.56 GMT.
Ekspor Korea Selatan untuk 20 hari pertama Oktober melonjak 36,1 persen dari tahun sebelumnya, data menunjukkan pada Kamis, mengurangi kekhawatiran tentang gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh krisis energi di negara tetangga China.
Raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing meningkat 0,28 persen dan 0,10 persen, sementara LG Chem anjlok 3,57 persen karena aksi ambil untung setelah lonjakan baru-baru ini. Perusahaan platform Naver dan Kakao naik 0,12 persen dan 1,17 persen.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 59,8 miliar won (50,93 juta dolar AS) di papan utama.
"Gerakan KOSPI terlihat mengikuti aliran investasi asing ... Investor menerima dorongan dari data ekspor 20 hari yang meredakan kekhawatiran tentang krisis energi China dan masalah rantai pasokan," kata Na Jeong-hwan, seorang analis di Cape Investment & Securities, dikutip dari Reuters.
Won dikutip pada 1.174,8 per dolar di platform penyelesaian dalam negeri, 0,05 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya. Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.174,1 per dolar, naik 0,1 persen dari sesi sebelumnya.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 0,2 basis poin menjadi 1,844 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 1,5 basis poin menjadi 2,405 persen.
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, bangkit dari kerugian sesi sebelumnya
Baca juga: Wall St ditutup beragam, Nasdaq terkikis 7,41 poin karena ambil untung
Baca juga: Saham Korsel ditutup lebih rendah karena ambil untung sektor teknologi
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021