"Jembatan ini dibangun oleh kontraktor PT Wijaya Karya-Pandji, KSO menggunakan anggaran dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/ Sukuk Negara). Sekarang menjadi salah satu destinasi wisata Kota Banjarmasin, karena instagramable," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Menteri PUPR, Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Hal yang istimewa dari jembatan ini dibangun dengan cable stayed pylon asimetrik.
"Namun karena daerah rawa, mencari tanah keras untuk pondasinya sampai 70 meter sehingga biayanya agak sedikit mahal. Tetapi inovasi kabel lengkung ini yang pertama kali di Indonesia yang didesain Direktorat Jenderal Bina Marga," kata Basuki.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jembatan Sei Alalak, yang memiliki panjang 850 meter di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10).
Kepala Negara berharap jembatan yang menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin ke berbagai wilayah lain di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah itu, bisa segera dimanfaatkan masyarakat.
Kepala Negara mengatakan Jembatan Sei Alalak memiliki fungsi yang sangat penting sebagai jalur utama akses Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, sekaligus juga mengatasi kemacetan, setelah jalan lingkar selatan rusak hancur diterjang banjir.
Baca juga: Presiden resmikan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin
Baca juga: Akademisi: Jembatan Sei Alalak dukung ibu kota baru
Baca juga: Jembatan Sei Alalak menjadi jembatan melengkung pertama di Indonesia
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021