Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta kepada pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) agar memastikan sekolah atau pendidikan anak yatim akibat COVID-19 di daerah itu tetap terjamin.memastikan bahwa mereka tidak terlunta-lunta
"Betul-betul memastikan bahwa mereka tidak terlunta-lunta, tidak terlantar dan masa depannya juga terjamin. Salah satu yang bisa membikin masa depan mereka terjamin adalah pendidikannya berkelanjutan," kata Menko PMK saat melakukan kunjungan kerja di Kendari, Sabtu.
Dia menyampaikan, sesuai arahan dan perintah dari Presiden bahwa seluruh anak-anak yang ditinggal meninggal orang tuanya baik ayah atau ibunya ataupun kedua-duanya maka pemerintah baik daerah maupun pusat harus memberikan perhatian.
Menko PMK ini juga meminta kepada Wali Kota Kendari, Kepala Dinas Pendidikan ataupun dari Kementerian Agama setempat supaya memastikan bahwa para anak-anak tersebut masuk sebagai penerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Bahkan jika nanti para anak-anak tersebut tamat SMA/SMK sederajat atau Aliyah, lalu nilainya bagus, maka nanti akan diupayakan agar bisa berlanjut ke program KIP kuliah.
"Kalau nanti ada kendala-kendala di pemerintah pusat karena KIP kuliah itu masih di bawah Menristekdikti, nanti mohon dari Pak Wali atau Kepala Dinas Pendidikan untuk memberitahukan ke saya Menko PMK, supaya nanti kita akan bantu," ujar dia.
Baca juga: Menko PMK sambangi anak yatim korban COVID-19 di Kendari
Baca juga: Sumbangsih Baitul Maal untuk yatim terdampak COVID-19
Menko PMK juga mendoakan orang tua anak-anak yatim tersebut dan berharap mereka bisa bersabar dan tetap mempunyai semangat yang kuat dalam menjalani hidup meski tidak lagi orang tua.
"Yang ditinggalkan terutama putra-putrinya yang berstatus yatim, piatu atau yatim piatu bisa mendapatkan hati yang ikhlas dan mengambil hikmah sehingga mereka menjadi anak yang sholeh anak-anak yang berhasil dalam menjalani kehidupannya kelak," demikian Menko PMK.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku pemerintah setempat berpartisipasi melalui Baznas memberikan Rp1.000.000 kepada 29 anak yatim yang orang tuanya meninggal akibat COVID-19.
"Tentu ini tidak cukup tetapi paling tidak ini memberikan motivasi kepada mereka agar tetap bersemangat menjalani kehidupan ini bahwa pemerintah akan selalu siap untuk akan tetap ada bagi mereka," ujar Sulkarnain.
Wali Kota juga mengatakan berdasarkan hasil koordinasi bersama Menko PMK, ke depan anak-anak tersebut bakal didaftar sebagai penerima Program Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Sehingga sekolah mereka terjamin sampai ke tingkat SMA bahkan kalau memenuhi ketentuan nanti kita akan proses terus sampai ke KIP kuliah atau mahasiswa. Sehingga tidak ada lagi khawatir dan keraguan mereka untuk terus melanjutkan pendidikan," demikian Sulkarnain Kadir.
Baca juga: 1.644 anak terdampak COVID-19 terima bantuan di Bekasi
Baca juga: Baznas Yogyakarta salurkan bantuan untuk anak yatim karena COVID-19
Baca juga: Mensos terus usahakan bantuan untuk yatim piatu
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021