"Kita harus menyiapkan mereka sedini mungkin. Tidak dapat dipungkiri, generasi muda memainkan peran penting sebagai agen perubahan lingkungan dan pendukung garis depan untuk lingkungan yang lebih berkelanjutan," kata Menteri LHK Siti dalam keterangan resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menteri LHK Siti menjelaskan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan tingkat ketidakpastian tentang masa depan, sementara dampaknya makin kentara dari waktu ke waktu.
Padahal, planet yang manusia tempat saat ini perlu dirawat dengan baik untuk generasi mendatang, anak-anak dan kaum muda yang kelak akan melanjutkan usaha untuk merawatnya.
Berbicara ketika membuka acara "Dialog Generasi Muda untuk Aksi Iklim #ASEANYouCAN-AMME" secara virtual di Jakarta, Jumat (22/10), Siti mengatakan bahwa generasi muda kini menjadi makin sadar akan tantangan dan risiko yang disebabkan perubahan iklim.
Akan tetapi di sisi lain, pemuda makin berpengetahuan tentang peluang pembangunan berkelanjutan sebagai salah satu solusi perubahan iklim.
"Kalian adalah agen perubahan, entrepreneur, dan inovator, baik melalui pendidikan, ilmu pengetahuan atau teknologi, atau bidang lain di luar sana. Kalian yang hadir di hadapan kita hari ini adalah kontributor, untuk mempercepat aksi iklim," katanya.
Dalam kesempatan itu dia mengajak para pemuda untuk meningkatkan aspirasi dan partisipasinya dalam mengatasi perubahan iklim.
Dikatakan pula bahwa "Deklarasi Bandar Seri Begawan tentang Pemuda untuk Aksi Iklim" yang disusun para pemuda delegasi negara-negara ASEAN diwujudkan melalui aksi iklim yang nyata.
Baca juga: Tiga kota di Indonesia raih penghargaan kota ramah lingkungan ASEAN
Baca juga: Melestarikan lahan gambut sebagai lahan produktif
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021