Pengakuan disampaikan ISIS melalui pernyataan yang diunggahnya di saluran Telegram pada Minggu (24/10).
Kelompok garis keras itu mengatakan beberapa anggotanya meledakkan bom di sebuah bar tempat "para anggota dan mata-mata pemerintah Tentara Salib Uganda berkumpul" di Kampala.
Baca juga: Tentara Uganda akui tewaskan 189 kombatan al-Shabaab di Somalia
Serangan dengan bom, yang berisi paku-paku dan pecahan peluru, itu mengincar sebuah restoran di pinggiran ibu kota yang menyajikan makanan dari daging babi, kata kepolisian pada Minggu.
Menurut informasi yang terkumpul, kata kepolisian, tiga laki-laki yang menyamar sebagai konsumen memasuki restoran tersebut dan meletakkan sebuah tas plastik di bawah meja. Mereka kemudian pergi sebelum ledakan terjadi.
Ledakan tersebut menewaskan seorang pelayan restoran berusia 20 tahun dan melukai tiga orang, yang dua di antaranya berada dalam kondisi kritis, kata kepolisian.
Baca juga: Uganda perintahkan blokir semua media sosial
Kepolisian menambahkan bahwa semua bukti yang ada menunjukkan bahwa peledakan itu tampaknya dilakukan oleh teroris dalam negeri.
Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan serangan itu "tampaknya merupakan aksi teror".
Pada 2010, kelompok garis keras Somalia Al Shabaab membunuh puluhan orang di Kampala dengan serangan bom.
Kelompok itu menyatakan serangan dilakukan untuk menghukum Uganda karena mengerahkan tentara di Somalia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin untuk anak usia 5-11 tahun di AS mungkin tersedia November
Baca juga: Tempat penyulingan minyak di Nigeria meledak, 25 orang tewas
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021