Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi optimistis Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya jika dikelola dengan baik mampu bantu mengentaskan kemiskinan di Kota Pahlawan, Jatim, khususnya saat pandemi.satu bulan saja zakat dari 15 ribu ASN Pemkot Surabaya itu bisa terkumpul Rp1,5 miliar
"Saya percaya, apabila zakat dikelola dengan baik, maka bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat melantik Ketua dan Wakil Ketua Baznas Surabaya Periode 2021-2026 di Balai Kota Surabaya, Senin.
Pelantikan pengurus Baznas Surabaya kali ini sekaligus untuk mengaktifkan kembali Baznas yang sebelumnya sempat tidak aktif selama 7 tahun.
Eri berharap, Baznas bisa mengelola zakat dengan baik, untuk menggerakkan perekonomian maupun kegiatan sosial di Kota Surabaya.
Untuk itu, Wali Kota Eri juga mendorong semangat ketua dan wakil Ketua Baznas terpilih, agar bisa bersama-sama berjihad dan berjuang bersama dalam menegakkan aturan agama. Selain itu, dapat menyelesaikan masalah sosial yang ada di Kota Surabaya dengan kekuatan zakat.
"Selamat bertugas untuk kepentingan umat. Saya titipkan Baznas Surabaya kepada panjenengan (anda). Saya yakin zakat Kota Surabaya bisa dimanfaatkan oleh kepentingan umat di Kota Surabaya," ujar dia.
Baca juga: Ekonom: Kontribusi digitalisasi untuk pengumpulan zakat naik 24 persen
Baca juga: Indef nilai pemotongan gaji untuk zakat mampu kendalikan kemiskinan
Baca juga: Baznas-Kemensos integrasikan data kemiskinan
Wali Kota Eri memaparkan, zakat ini akan dimulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Surabaya. Ia mencontohkan, misalnya ASN Pemkot Surabaya berjumlah 15 ribu orang dengan pendapatan satu orang sekitar Rp5 juta, maka zakatnya Rp125 ribu. "Maka dalam satu bulan saja zakat dari 15 ribu ASN Pemkot Surabaya itu bisa terkumpul Rp1,5 miliar," katanya.
Ia juga meyakini, dengan kekuatan umat Muslim di Kota Surabaya, maka akan mampu untuk menyelesaikan kemiskinan.
"Kalau pemerintah dipercaya untuk memegang zakat, maka tidak mungkin ada lagi orang miskin di Kota Surabaya. Karena saya berharap, orang yang bekerja dan mendapat penghasilan di Kota Surabaya harus tahu, kalau masih ada orang yang membutuhkan," katanya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya H. Moch Hamzah mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang telah memberikan kesempatan dan amanah kepada Baznas Surabaya.
Ia juga menyampaikan, Baznas Kota Surabaya terbentuk untuk menyalurkan hak-hak fakir miskin dengan melakukan jihad melawan kemiskinan, melalui zakat dari umat Muslim yang ada di Kota Surabaya.
"Baznas ini merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk menyejahterakan umat. Kami akan berupaya untuk mengejar semua ketertinggalan 7 tahun lalu. Kami akan bersinergi dengan Pemkot Surabaya dan pihak swasta untuk memaksimalkan potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya," katanya.
Baca juga: Menko PMK: Zakat kekuatan umat untuk tanggulangi kemiskinan
Baca juga: Baznas-Kemensos integrasikan data kemiskinan
Wali Kota Eri memaparkan, zakat ini akan dimulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Surabaya. Ia mencontohkan, misalnya ASN Pemkot Surabaya berjumlah 15 ribu orang dengan pendapatan satu orang sekitar Rp5 juta, maka zakatnya Rp125 ribu. "Maka dalam satu bulan saja zakat dari 15 ribu ASN Pemkot Surabaya itu bisa terkumpul Rp1,5 miliar," katanya.
Ia juga meyakini, dengan kekuatan umat Muslim di Kota Surabaya, maka akan mampu untuk menyelesaikan kemiskinan.
"Kalau pemerintah dipercaya untuk memegang zakat, maka tidak mungkin ada lagi orang miskin di Kota Surabaya. Karena saya berharap, orang yang bekerja dan mendapat penghasilan di Kota Surabaya harus tahu, kalau masih ada orang yang membutuhkan," katanya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya H. Moch Hamzah mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang telah memberikan kesempatan dan amanah kepada Baznas Surabaya.
Ia juga menyampaikan, Baznas Kota Surabaya terbentuk untuk menyalurkan hak-hak fakir miskin dengan melakukan jihad melawan kemiskinan, melalui zakat dari umat Muslim yang ada di Kota Surabaya.
"Baznas ini merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk menyejahterakan umat. Kami akan berupaya untuk mengejar semua ketertinggalan 7 tahun lalu. Kami akan bersinergi dengan Pemkot Surabaya dan pihak swasta untuk memaksimalkan potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya," katanya.
Baca juga: Menko PMK: Zakat kekuatan umat untuk tanggulangi kemiskinan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021