Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, M Helmi di Jakarta, Selasa mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui besaran masalah gizi stunting (panjang/tinggi badan menurut umur) di seluruh wilayah Jakarta Selatan.
Baca juga: Jakarta Barat bangun tangki septik komunal untuk 500 rumah
Helmi menuturkan kegiatan ini diselenggarakan di seluruh wilayah tingkat kecamatan dan kelurahan di Kota Administrasi Jakarta Selatan selama Oktober 2021.
Pada pelaksanaannya, tim gerebek stunting tersebut terdiri dari sanitarian dan kader di setiap kecamatan dan kelurahan se-Jakarta Selatan.
Adapun data yang dikumpulkan meliputi biodata balita, berat dan panjang badan lahir, biodata orang tua balita, kepemilikan BPJS, pekerjaan dan penghasilan orang tua, jumlah anggota keluarga.
Kemudian keaktifan penimbangan, antropometri balita (berat dan panjang/tinggi Badan), riwayat penyakit balita, PHBS (CTPS, Jamban Sehat, Rokok), pembuangan limbah rumah tangga.
Baca juga: Pemkot Jakbar fokus menangani stunting di 11 kelurahan
Selain itu, petugas juga memeriksa ketersediaan sumber air, ventilasi udara, pemberian ASI eksklusif, asupan balita, pengetahuan Ibu tentang PMBA, riwayat kehamilan ibu, dan riwayat imunisasi dasar.
Adapun sebelumnya, kegiatan ini dilakukan di RT 01 RW 02 Kelurahan Kramat Pela, Senin kemarin.
Gerebek stunting ini dipimpin oleh Kepala Seksi kesejahteraan rakyat Kelurahan Kramat Pela Siswati, dan tim grebek stunting bersama-sama menemui warga sekitar memberikan informasi mengenai stunting.
"Diharapkan dari kegiatan ini, adanya status gizi dan hubungan faktor determinan yang mempengaruhi stunting di seluruh wilayah Jakarta Selatan Cegah Stunting Itu Penting, Bersama Kita Bisa," katanya.
Baca juga: 10 kelurahan di Jakarta Pusat masuk prioritas penanganan stunting
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021