Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan beberapa strategi pencegahan dan penanganan COVID-19 menjelang penyelenggaraan sejumlah kegiatan berskala internasional di wilayah Provinsi BaliIndonesia mampu menghelat sejumlah event internasional yang aman
Sejumlah event itu diantaranya adalah kejuaraan bulutangkis Masters Super 750 dan Indonesia Open 2021 pada November 2021, BWF World Tour Finalis pada Desember 2021, konvensi tentang bahaya merkuri bertajuk 'COP-4 Minamata Convention' pada bulan Maret 2022 serta KTT G-20 pada Oktober 2022 mendatang.
"Kita harus bisa membuktikan kepada dunia, bahwa Bangsa Indonesia sanggup untuk melaksanakan event tersebut dengan tetap memperhatikan prosedur dan protokol kesehatan sesuai standar dari WHO," ujar Kepala BNPB Ganip Warsito di Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, strategi pencegahan dan penanganan COVID-19 itu disiapkan sesuai prosedur dan protokol kesehatan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia.
"Hal itu sekaligus akan membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menghelat sejumlah event internasional yang aman dari COVID-19," katanya.
Baca juga: BNPB: Sadar risiko bencana jadi tonggak utama mitigasi
Baca juga: ASEAN, ICRC tekankan perlunya adaptasi kolektif hadapi risiko bencana
Ganip Warsito menjelaskan, menurut arahan dan perintah Presiden Joko Widodo, strategi pencegahan dan penanganan COVID-19 menjadi dasar yang harus segera diimplementasikan. Sebab, pemerintah juga telah membuka kembali pariwisata di Pulau Dewata sejak 14 Oktober 2021 lalu.
Keputusan tersebut diambil atas pertimbangan dan evaluasi dari hasil penanganan COVID-19 di Bali yang dianggap baik dan siap untuk menerima kembali wisatawan maupun penyelenggaraan berbagai kegiatan nasional hingga internasional berskala besar.
"Keputusan ini tentu saja memiliki implikasi bahwa pemerintah daerah bersama masyarakat dan pelaku usaha benar-benar harus menyiapkan diri sebaik mungkin, agar pembukaan kembali kegiatan ekonomi bisa berjalan berkelanjutan dengan didukung dengan penerapan disiplin protokol kesehatan yang tinggi," ungkapnya.
Ia menambahkan, semua pihak patut bersyukur bahwa pengendalian COVID-19 di Indonesia berjalan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga, yang masih berjibaku dengan kenaikan kasus, akibat serangan varian-varian baru dari pandemi COVID-19.
"Strategi utama pengendalian COVID-19 dari pandemi menuju endemi, yaitu dengan disiplin 3M yang kuat, pelaksanaan 3T yang tinggi, dan cakupan serta percepatan vaksinasi yang luas, wajib menjadi perhatian bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya Ganip.
BNPB sendiri, menurut Ganip Warsito juga akan menjadi pengampu satu perhelatan internasional di bidang penanggulangan bencana yakni Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada bulan Mei 2022 nanti.
Baca juga: Wapres ke Swiss hadiri Forum Internasional Pengurangan Risiko Bencana
Ganip Warsito menjelaskan, menurut arahan dan perintah Presiden Joko Widodo, strategi pencegahan dan penanganan COVID-19 menjadi dasar yang harus segera diimplementasikan. Sebab, pemerintah juga telah membuka kembali pariwisata di Pulau Dewata sejak 14 Oktober 2021 lalu.
Keputusan tersebut diambil atas pertimbangan dan evaluasi dari hasil penanganan COVID-19 di Bali yang dianggap baik dan siap untuk menerima kembali wisatawan maupun penyelenggaraan berbagai kegiatan nasional hingga internasional berskala besar.
"Keputusan ini tentu saja memiliki implikasi bahwa pemerintah daerah bersama masyarakat dan pelaku usaha benar-benar harus menyiapkan diri sebaik mungkin, agar pembukaan kembali kegiatan ekonomi bisa berjalan berkelanjutan dengan didukung dengan penerapan disiplin protokol kesehatan yang tinggi," ungkapnya.
Ia menambahkan, semua pihak patut bersyukur bahwa pengendalian COVID-19 di Indonesia berjalan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga, yang masih berjibaku dengan kenaikan kasus, akibat serangan varian-varian baru dari pandemi COVID-19.
"Strategi utama pengendalian COVID-19 dari pandemi menuju endemi, yaitu dengan disiplin 3M yang kuat, pelaksanaan 3T yang tinggi, dan cakupan serta percepatan vaksinasi yang luas, wajib menjadi perhatian bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya Ganip.
BNPB sendiri, menurut Ganip Warsito juga akan menjadi pengampu satu perhelatan internasional di bidang penanggulangan bencana yakni Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada bulan Mei 2022 nanti.
Baca juga: Wapres ke Swiss hadiri Forum Internasional Pengurangan Risiko Bencana
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021