"World Class Professor (WCP) adalah salah satu program unggulan yang digagas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Ristek untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antara ilmuwan dalam negeri dengan ilmuwan diaspora di luar negeri," kata dosen pengusul Dr Rusfidra di Padang, Rabu.
Menurut Wakil Dekan I Fakultas Peternakan Unand itu, kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi dosen dan peneliti dalam riset dan inovasi, membangun dan memperluas jejaring internasional hingga mendorong perguruan tinggi Indonesia menjadi PT berkelas dunia melalui riset dan publikasi internasional.
Pada 2021 Kemdikbud Ristek mendanai 76 kegiatan WCP yang diusulkan dosen dari berbagai perguruan tinggi.
Baca juga: Pusako beri empat catatan penting untuk Timsel KPU-Bawaslu
Baca juga: Unand targetkan buka prodi Kedokteran Hewan dan Perikanan tahun depan
Dalam program WCP dosen dan peneliti Indonesia bisa berinteraksi dengan profesor ternama sehingga bisa meningkatkan kehidupan akademis, kompetensi, kualitas dan kontribusinya bagi pengembangan Iptek dan penguatan sistem inovasi nasional.
Ia menyampaikan WCP dilaksanakan secara virtual dalam 10 kali pertemuan terdiri atas empat kali kuliah umum inovasi dan enam kali kegiatan Workshop Fine Tuning Join Publication.
Program WCP yang diusulkan Unand mengundang Guru Besar Ilmu Pemuliaan Ternak Fakultas Peternakan IPB University Prof Cece Sumantri yang merupakan dosen senior IPB dengan rekam jejak penelitian dan publikasi di jurnal internasional yang sangat baik.
Prof Cece dalam enam tahun terakhir fokus melaksanakan penelitian untuk menghasilkan inovasi baru galur ayam IPB-D1, dan sekarang dilanjutkan menghasilkan galur baru ayam IPB D-2. Galur ayam IPB D-1 telah terdaftar di Kementerian Pertanian sebagai galur baru ayam lokal di Indonesia yang potensial sebagai ayam lokal pedaging di Indonesia.
Kegiatan Innovation Lecture 1 mengambil tema Inovasi dan Hilirisasi Riset Ayam Lokal dengan narasumber Prof Cece Sumantri, dari IPB University, Dr Tike Sartika dari Peneliti Balai Penelitian Ternak Bogor/Inovator ayam KUB-1 dan KUB-2, Dr Rusfidra, Dr Firda Arlina dan Dr Kusnadidi Subekti dari Fakultas Peternakan Unand.
Selanjutnya, Innovation Lecture-2 digelar 9 September 2021 dengan tema Strategi Penetapan Rumpun Baru Ternak Unggas. Bertindak sebagai narasumber adalah Prof Cece Sumantri, Dr Sabrina, Dr Rusfidra, Dr Firda Arlina, dan Dr Kusnadidi Subekti, dari Fakultas Peternakan Unand.
Berikutnya Innovation Lecture-3 dengan tema Seleksi Berbasis Molekuler dan Aplikasinya pada Ternak Unggas dilaksanakan pada 16 September 2021 dengan narasumber utama Prof Cece Sumantri dari IPB University, Prof Muhamad Syukur yang merupakan Ketua Umum PERIPI/Guru Besar Faperta IPB University, Dr Rusfidra, Dr Firda Arlina, dan Dr Kusnadidi Subekti dari Fakultas Peternakan Unand.
Lalu Innovation Lecture 4 dengan tema Genom Editing, Conservation Genetics dan Bioinformatic pada 23 September 2021 diisi Prof Cece Sumantri dari IPB University, Dr Dwi Sendi Priyono dari Fakultas Biologi UGM, Dr Rusfidra, Dr Firda Arlina, dan Dr Kusnadidi Subekti dari Fakultas Peternakan Unand.
Kemudian pertemuan kelima didesain dalam bentuk Workshop dan Fine Tuning Join Publication bertemakan Kolaborasi Riset dan Join Publikasi Internasional dilaksanakan secara virtual pada 30 September 2021 dengan narasumber utama a Prof Cece Sumantri, Assoc. Prof Muhammad Aziz dari The University of Tokyo, Jepang/Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia I-4. Prof Nurul Huda dari University Malaysia Sabah, Dr Rusfidra, Dr Firda Arlina, dan Dr Kusnadidi Subekti dari Unand.
Sedangkan kegiatan ke-6 bertemakan Pengembangan Riset Ayam Lokal Penyanyi Indonesia dilaksanakan 7 Oktober 2021 menghadirkan Prof Cece Sumantri, Prof Sri Rachma Aprilita Bugiwati, dari Universitas Hasanuddin, Indrawati Yudha Asmara, PhD dari Universitas Padjajaran, Dr Rusfidra, Dr Firda Arlina, dan Dr Kusnadidi Subekti dari Unand.
Kegiatan ke-7 bertemakan Workshop dan Fine Tuning Join Publication akan dilaksanakan secara virtual pada 28 Oktober 2021 dengan narasumber adalah Prof Cece Sumantri, Prof Dian Fiantis Guru besar Faperta Unand, Prof Hairul Abral Guru besar Fakultas Teknik Unand, Ikhwan Arief MSc dari Unand/Narasumber Dikti, Dr Rusfidra, Dr Firda Arlina, dan Dr Kusnadidi Subekti dari Unand.*
Baca juga: Menjawab tantangan pengelolaan pendidikan tinggi di masa depan
Baca juga: Unand mulai perkuliahan tatap muka 1 November 2021
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021